Festival musik jazz berskala internasional yang sudah berlangsung tujuh tahun berturut-turut sejak tahun 2013, Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2020, resmi dibatalkan karena terjadinya pandemi COVID-19.
"Sebagai penyelenggara Ubud Village Jazz Festival, karena kondisi yang tidak memungkinkan dikarenakan pandemi COVID-19, maka kami telah mengambil sikap untuk membatalkan UVJF tahun ini," ujar Festival Director dan Co-Founder UVJF, Anom Darsana, saat dikonfirmasi dari Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Awalnya, Ubud Village Jazz Festival (UVJF) tahun 2020 dijadwalkan akan diselenggarakan pada 14-15 Agustus mendatang dengan menampilkan sejumlah musisi jazz dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: "Nyepi Desa Adat" di Bali batal dilaksanakan
Namun, menurutnya keselamatan dan kesehatan para pengunjung, musisi dan seluruh jajaran panitia menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, sehingga pihaknya harus memutuskan untuk membatalkan ajang tahunan itu.
Pihaknya selaku penyelenggara, juga meminta maaf atas ketidaknyamanan terkait pembatalan UVJF 2020 tersebut. Bagi para calon penonton yang telah membeli tiket secara daring, Anom menjelaskan pembeli dapat mengirimkan email ke info@ubudvillagejazzfestival.com disertai bukti pembelian untuk proses pengembalian dana.
"Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik dan kami juga menantikan kehadiran para penggemar jazz untuk hadir pada Ubud Village Jazz Festival tahun 2021 mendatang," ungkap Anom Darsana.
Baca juga: 18-20 April, Bali laksanakan Nyepi Desa Adat serentak selama tiga hari
Sementara itu, musisi dan juga Co-Founder UVJF, Yuri Mahatma, mengatakan, sebenarnya banyak pihak yang menyarankan agar penyelenggaraan UVJF 2020 tidak dibatalkan dan lebih baik ditunda pelaksanaannya dengan harapan wabah COVID-19 sudah mereda dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, pihaknya juga mempertimbangkan sejumlah aspek di antaranya adalah, apabila kondisi pandemi COVID-19 benar membaik dalam beberapa bulan ke depan, namun hal itu akan tetap memerlukan waktu untuk masa pemulihan. Menurutnya, pada periode itu semua orang akan berhati-hati.
"Selain itu, ini lebih ke alasan moral. Kami merasa keputusan pembatalan UVJF 2020 ini adalah langkah yang bijaksana apabila semuanya ikut prihatin dan berempati kepada saudara-saudara kita yang jauh lebih membutuhkan bantuan," ungkap Yuri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Sebagai penyelenggara Ubud Village Jazz Festival, karena kondisi yang tidak memungkinkan dikarenakan pandemi COVID-19, maka kami telah mengambil sikap untuk membatalkan UVJF tahun ini," ujar Festival Director dan Co-Founder UVJF, Anom Darsana, saat dikonfirmasi dari Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Awalnya, Ubud Village Jazz Festival (UVJF) tahun 2020 dijadwalkan akan diselenggarakan pada 14-15 Agustus mendatang dengan menampilkan sejumlah musisi jazz dari dalam maupun luar negeri.
Baca juga: "Nyepi Desa Adat" di Bali batal dilaksanakan
Namun, menurutnya keselamatan dan kesehatan para pengunjung, musisi dan seluruh jajaran panitia menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, sehingga pihaknya harus memutuskan untuk membatalkan ajang tahunan itu.
Pihaknya selaku penyelenggara, juga meminta maaf atas ketidaknyamanan terkait pembatalan UVJF 2020 tersebut. Bagi para calon penonton yang telah membeli tiket secara daring, Anom menjelaskan pembeli dapat mengirimkan email ke info@ubudvillagejazzfestival.com disertai bukti pembelian untuk proses pengembalian dana.
"Semoga segala sesuatunya menjadi lebih baik dan kami juga menantikan kehadiran para penggemar jazz untuk hadir pada Ubud Village Jazz Festival tahun 2021 mendatang," ungkap Anom Darsana.
Baca juga: 18-20 April, Bali laksanakan Nyepi Desa Adat serentak selama tiga hari
Sementara itu, musisi dan juga Co-Founder UVJF, Yuri Mahatma, mengatakan, sebenarnya banyak pihak yang menyarankan agar penyelenggaraan UVJF 2020 tidak dibatalkan dan lebih baik ditunda pelaksanaannya dengan harapan wabah COVID-19 sudah mereda dalam beberapa bulan ke depan.
Namun, pihaknya juga mempertimbangkan sejumlah aspek di antaranya adalah, apabila kondisi pandemi COVID-19 benar membaik dalam beberapa bulan ke depan, namun hal itu akan tetap memerlukan waktu untuk masa pemulihan. Menurutnya, pada periode itu semua orang akan berhati-hati.
"Selain itu, ini lebih ke alasan moral. Kami merasa keputusan pembatalan UVJF 2020 ini adalah langkah yang bijaksana apabila semuanya ikut prihatin dan berempati kepada saudara-saudara kita yang jauh lebih membutuhkan bantuan," ungkap Yuri.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020