Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali masih mengecek kebenaran 27 dari 30 kepala keluarga (KK) transmigran asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, yang kabur dari tempat pemukiman baru di Morowali, Sulawesi Tengah.
"Kami masih mengecek. Jika benar, akan segera mengoordinasikan dengan pemerintah pusat maupun daerah penerima," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Jumat.
Dia mengatakan, jika benar 27 KK transmigran asal Bali yang diberangkatkan medio Desember 2011 itu kembali ke daerah asalnya dengan alasan belum tersedia rumah dan lahan, harus segera diselesaikan dengan pemerintah pusat.
Program transmigrasi yang merupakan kewenangan pemerintah pusat dengan didukung kedua pemerintah kabupaten asal dan penerima transmigrasi itu, menurut dia, harus ditangani secara terpadu.
Oleh sebab itu, permasalahan yang menyangkut 27 KK yang kabur dari Morowali, Sulawesi Tengah, diharapkan bisa dicarikan jalan keluarnya. Hal ini, kata Ketut Teneng, sangat penting agar jangan sampai memengaruhi pelaksanaan program tersebut pada masa mendatang.
Camat Nusa Penida I Wayan Suteja mengaku menerima laporan bahwa banyak warganya yang diberangkatkan ke Morowali, Sulawesi Tengah kembali ke daerah asalnya dengan alasan tidak tersedia rumah dan lahan.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami masih mengecek. Jika benar, akan segera mengoordinasikan dengan pemerintah pusat maupun daerah penerima," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Jumat.
Dia mengatakan, jika benar 27 KK transmigran asal Bali yang diberangkatkan medio Desember 2011 itu kembali ke daerah asalnya dengan alasan belum tersedia rumah dan lahan, harus segera diselesaikan dengan pemerintah pusat.
Program transmigrasi yang merupakan kewenangan pemerintah pusat dengan didukung kedua pemerintah kabupaten asal dan penerima transmigrasi itu, menurut dia, harus ditangani secara terpadu.
Oleh sebab itu, permasalahan yang menyangkut 27 KK yang kabur dari Morowali, Sulawesi Tengah, diharapkan bisa dicarikan jalan keluarnya. Hal ini, kata Ketut Teneng, sangat penting agar jangan sampai memengaruhi pelaksanaan program tersebut pada masa mendatang.
Camat Nusa Penida I Wayan Suteja mengaku menerima laporan bahwa banyak warganya yang diberangkatkan ke Morowali, Sulawesi Tengah kembali ke daerah asalnya dengan alasan tidak tersedia rumah dan lahan.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012