Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali menambah ruang isolasi untuk merawat pasien suspect maupun yang sudah positif terpapar virus COVID-19.
"Penambahan ruang isolasi dilakukan di RSU Negara. Ruangan itu untuk pasien yang sudah positif, maupun yang masuk dalam PDP," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat memimpin rapat tanggap COVID-19 yang dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, di Negara, Senin.
Selain menambah ruang isolasi, agar perawatan lebih maksimal, pihaknya juga memberikan fasilitas penginapan bagi petugas medis yang rumahnya jauh dari RSU Negara.
Selain itu, katanya, sebagai penghargaan kepada kerja keras dan perjuangan petugas medis, mereka mendapatkan insentif.
"Sudah selayaknya petugas medis mendapatkan penghargaan atas perjuangan dan kerja keras mereka. Apalagi sebagai petugas yang menangani langsung pasien corona, mereka menanggung resiko terpapar virus tersebut," katanya.
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan pasien yang positif terkena Covid 19, ia menegaskan, pihaknya tidak mau menunggu sehingga segala persiapan terus dilakukan.
Rapat tanggap corona ini, dilakukan Pemkab Jembrana di ruang terbuka di belakang Kantor Bupati Jembrana yang dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Sekda I Made Sudiada.
Artha mengungkapkan, untuk biaya yang berkaitan dengan Covid 19 akan diambilkan dari anggaran perubahan yang mendahului, lewat penyisiran anggaran di masing-masing OPD.
"Contohnya Porsenijar dan UN sudah dibatalkan. Anggaran itu bisa dialihkan untuk penanggulangan Covid-19. Tapi yang sifatnya vital tidak boleh, OPD tetap harus kerja melayani masyarakat," katanya.
Selain petugas medis, dalam rapat ini disepakati untuk memberikan tambahan uang makan kepada petugas yang berjalan di Gilimanuk, yang merupakan pintu gerbang Bali.
Terkait penjagaan di Gilimanuk tersebut, Artha menginstruksikan agar pemeriksaan dilakukan lebih ketat dan selektif.
Baca juga: Satu pasien isolasi RSU Negara dinyatakan sembuh
Sedangkan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan, konsekuensi dari penanggulangan Covid 19 yang makin meluas adalah ketersediaan anggaran.
“Anggaran untuk kegiatan yang tidak mungkin terlaksana harus digeser. Misalnya perjalanan dinas dan kegiatan pameran itu bisa dialihkan, karena tidak mungkin terealisasi saat ini," katanya.
Menurutnya, anggaran itu bisa dialihkan untuk penyemprotan disinfektan secara rutin dan terus menerus, termasuk pembelian APD petugas medis, ruang bilik disinfektan dan alat tes (rapid tes).
“Saya bersama Bapak Bupati ingin Jembrana siap menghadapi Covid 19. Harus dimulai dari sekarang, jangan terlambat karena itu beresiko. Termasuk anggaran desa apabila tidak bisa dilaksanakan, alihkan segera untuk penanggulangan Covid di tingkat desa," katanya.
Ia juga mengusulkan perlunya penambahan relawan (surveillance) di luar tim dari Dinas Kesehatan, yang tugasnya memantau, melaporkan serta mengedukasi orang–orang dalam pemantauan sehingga lebih banyak yang bisa dilacak.
Baca juga: 17 warga Jembrana masuk ODP COVID-19
Relawan itu bisa berasal dari SMK Kesehatan maupun lulusan mahasiswa jurusan kesehatan, yang ditempatkan di masing-masing desa.
"Mereka akan bergabung dan bertanggung jawab kepada tim covid Dinas Kesehatan Jembrana. Keberadaan relawan ini untuk memperluas tracking orang dalam pemantauan, termasuk membantu tim dari Dinas Kesehatan. Tugasnya mengawasi kondisi, sekaligus memastikan ODP ini tidak keluar rumah dan disiplin melaksanakan isolasi diri," katanya.
Ia juga ingin, pecalang adat diberikan apresiasi dalam bentuk operasional, karena mereka tugasnya berat untuk mengawasi warga di wilayahnya agar mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.
Karena perkembangan corona saat ini sangat cepat, menurutnya, anggaran juga sifatnya menyesuaikan sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan anggaran yang kedua maupun ketiga.
“Untuk ini kita menyesuaikan. Termasuk melihat arahan kebijakan pemerintah pusat serta perkembangan apa saja yang dibutuhkan," katanya.
Baca juga: Petugas Posko COVID-19 Jembrana diperintahkan siaga
Sementara Sekda Jembrana I Made Sudiada mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyisir anggaran di masing-masing OPD.
Menurutnya, Satgas Covid 19 Jembrana juga sudah ditugaskan menyusun kebutuhan anggaran bersama RSU Negara untuk pengadaan yang mendesak.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Penambahan ruang isolasi dilakukan di RSU Negara. Ruangan itu untuk pasien yang sudah positif, maupun yang masuk dalam PDP," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat memimpin rapat tanggap COVID-19 yang dihadiri pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, di Negara, Senin.
Selain menambah ruang isolasi, agar perawatan lebih maksimal, pihaknya juga memberikan fasilitas penginapan bagi petugas medis yang rumahnya jauh dari RSU Negara.
Selain itu, katanya, sebagai penghargaan kepada kerja keras dan perjuangan petugas medis, mereka mendapatkan insentif.
"Sudah selayaknya petugas medis mendapatkan penghargaan atas perjuangan dan kerja keras mereka. Apalagi sebagai petugas yang menangani langsung pasien corona, mereka menanggung resiko terpapar virus tersebut," katanya.
Meskipun sampai saat ini belum ditemukan pasien yang positif terkena Covid 19, ia menegaskan, pihaknya tidak mau menunggu sehingga segala persiapan terus dilakukan.
Rapat tanggap corona ini, dilakukan Pemkab Jembrana di ruang terbuka di belakang Kantor Bupati Jembrana yang dihadiri Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Sekda I Made Sudiada.
Artha mengungkapkan, untuk biaya yang berkaitan dengan Covid 19 akan diambilkan dari anggaran perubahan yang mendahului, lewat penyisiran anggaran di masing-masing OPD.
"Contohnya Porsenijar dan UN sudah dibatalkan. Anggaran itu bisa dialihkan untuk penanggulangan Covid-19. Tapi yang sifatnya vital tidak boleh, OPD tetap harus kerja melayani masyarakat," katanya.
Selain petugas medis, dalam rapat ini disepakati untuk memberikan tambahan uang makan kepada petugas yang berjalan di Gilimanuk, yang merupakan pintu gerbang Bali.
Terkait penjagaan di Gilimanuk tersebut, Artha menginstruksikan agar pemeriksaan dilakukan lebih ketat dan selektif.
Baca juga: Satu pasien isolasi RSU Negara dinyatakan sembuh
Sedangkan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan mengatakan, konsekuensi dari penanggulangan Covid 19 yang makin meluas adalah ketersediaan anggaran.
“Anggaran untuk kegiatan yang tidak mungkin terlaksana harus digeser. Misalnya perjalanan dinas dan kegiatan pameran itu bisa dialihkan, karena tidak mungkin terealisasi saat ini," katanya.
Menurutnya, anggaran itu bisa dialihkan untuk penyemprotan disinfektan secara rutin dan terus menerus, termasuk pembelian APD petugas medis, ruang bilik disinfektan dan alat tes (rapid tes).
“Saya bersama Bapak Bupati ingin Jembrana siap menghadapi Covid 19. Harus dimulai dari sekarang, jangan terlambat karena itu beresiko. Termasuk anggaran desa apabila tidak bisa dilaksanakan, alihkan segera untuk penanggulangan Covid di tingkat desa," katanya.
Ia juga mengusulkan perlunya penambahan relawan (surveillance) di luar tim dari Dinas Kesehatan, yang tugasnya memantau, melaporkan serta mengedukasi orang–orang dalam pemantauan sehingga lebih banyak yang bisa dilacak.
Baca juga: 17 warga Jembrana masuk ODP COVID-19
Relawan itu bisa berasal dari SMK Kesehatan maupun lulusan mahasiswa jurusan kesehatan, yang ditempatkan di masing-masing desa.
"Mereka akan bergabung dan bertanggung jawab kepada tim covid Dinas Kesehatan Jembrana. Keberadaan relawan ini untuk memperluas tracking orang dalam pemantauan, termasuk membantu tim dari Dinas Kesehatan. Tugasnya mengawasi kondisi, sekaligus memastikan ODP ini tidak keluar rumah dan disiplin melaksanakan isolasi diri," katanya.
Ia juga ingin, pecalang adat diberikan apresiasi dalam bentuk operasional, karena mereka tugasnya berat untuk mengawasi warga di wilayahnya agar mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.
Karena perkembangan corona saat ini sangat cepat, menurutnya, anggaran juga sifatnya menyesuaikan sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan anggaran yang kedua maupun ketiga.
“Untuk ini kita menyesuaikan. Termasuk melihat arahan kebijakan pemerintah pusat serta perkembangan apa saja yang dibutuhkan," katanya.
Baca juga: Petugas Posko COVID-19 Jembrana diperintahkan siaga
Sementara Sekda Jembrana I Made Sudiada mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyisir anggaran di masing-masing OPD.
Menurutnya, Satgas Covid 19 Jembrana juga sudah ditugaskan menyusun kebutuhan anggaran bersama RSU Negara untuk pengadaan yang mendesak.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020