Pemerintah Kota Denpasar, Bali membuat tempat cuci tangan atau wastafel dan penyemprotan disinfektan di sejumlah kawasan publik untuk mengantisipasi penyebaran wabah COVID-19.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa, mengatakan pemerintah kota secara berkelanjutan terus memaksimalkan langkah preventif guna mencegah penyebaran wabah COVID-19.
"Beragam upaya telah dimaksimalkan pemkot, antara lain sosialisasi yang dilaksanakan dengan menggandeng desa dan lurah hingga ke banjar-banjar (dusun). Pengecekan suhu tubuh dan penyediaan sanitizer di ruang publik, kantor, sarana transportasi siswa, serta sekolah sekolah. Begitu juga penyemprotan cairan disinfektan dengan menyasar fasilitas dan tempat umum di kota setempat," katanya.
Ia mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan secara serentak di desa dan lurah serta pembuatan westafel di ruang publik sebanyak empat buah, sehingga diharapkan kawasan tersebut dapat steril dan upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Baca juga: Pemkot Denpasar lakukan penyemprotan desinfektan di pusat keramaian
Menurut dia, saat ini sudah dibangun 4 buah wastafel di ruang publik, yakni di Lapangan Puputan Badung dan di Taman Kota "Dharma Sewaka" Lumintang.
"Dengan dibangunnya wastafel tersebut, masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan yang baik dan benar," kata Dewa Rai seraya berharap agar fasilitas ini dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Sri Armini menambahkan selain melakukan penyemprotan disinfektan juga dilaksanakan pemantauan bagi WNA dan WNI dengan riwayat berkunjung ke negara tertular, orang yang kontak dengan positif virus corona, bekerja atau mengunjungi faskes yang menangani kasus.
Pengecekan dan pemeriksaan diprioritaskan pada orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara tertular dengan sistem jemput bola.
"Penyemprotan disinfektan ini akan terus kami laksanakan secara bertahap dan berkala dengan menyasar fasilitas publik, dan kami informasikan kepada masyarakat jika menemukan ciri-ciri kasus, masyarakat dapat melapor ke call center 112 dan (0361) 223333 yang telah terintegrasi dengan Damakesmas," ujar Sri Armini.
Sri Armini juga mengimbau masyarakat utamanya tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Langkah tersebut dapat dibiasakan dari rumah tangga dan keluarga.
Baca juga: K3S Denpasar bantu kursi roda kepada lansia/disabilitas
Lebih lanjut Sri Armini mengatakan selain dua hal di atas, diperlukan juga penerapan etika batuk atau bersin dengan memperhatikan orang-orang sekitar serta mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa.
"Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah sejak dini dan antisipasi, sehingga penyebarannya dapat diblokir dan diantisipasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa, mengatakan pemerintah kota secara berkelanjutan terus memaksimalkan langkah preventif guna mencegah penyebaran wabah COVID-19.
"Beragam upaya telah dimaksimalkan pemkot, antara lain sosialisasi yang dilaksanakan dengan menggandeng desa dan lurah hingga ke banjar-banjar (dusun). Pengecekan suhu tubuh dan penyediaan sanitizer di ruang publik, kantor, sarana transportasi siswa, serta sekolah sekolah. Begitu juga penyemprotan cairan disinfektan dengan menyasar fasilitas dan tempat umum di kota setempat," katanya.
Ia mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan secara serentak di desa dan lurah serta pembuatan westafel di ruang publik sebanyak empat buah, sehingga diharapkan kawasan tersebut dapat steril dan upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Baca juga: Pemkot Denpasar lakukan penyemprotan desinfektan di pusat keramaian
Menurut dia, saat ini sudah dibangun 4 buah wastafel di ruang publik, yakni di Lapangan Puputan Badung dan di Taman Kota "Dharma Sewaka" Lumintang.
"Dengan dibangunnya wastafel tersebut, masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan yang baik dan benar," kata Dewa Rai seraya berharap agar fasilitas ini dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar dr. Sri Armini menambahkan selain melakukan penyemprotan disinfektan juga dilaksanakan pemantauan bagi WNA dan WNI dengan riwayat berkunjung ke negara tertular, orang yang kontak dengan positif virus corona, bekerja atau mengunjungi faskes yang menangani kasus.
Pengecekan dan pemeriksaan diprioritaskan pada orang yang memiliki riwayat perjalanan ke negara tertular dengan sistem jemput bola.
"Penyemprotan disinfektan ini akan terus kami laksanakan secara bertahap dan berkala dengan menyasar fasilitas publik, dan kami informasikan kepada masyarakat jika menemukan ciri-ciri kasus, masyarakat dapat melapor ke call center 112 dan (0361) 223333 yang telah terintegrasi dengan Damakesmas," ujar Sri Armini.
Sri Armini juga mengimbau masyarakat utamanya tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS). Untuk mencegah serta mengantisipasi penyebaran virus corona, diperlukan kesadaran masyarakat untuk aktif menerapkan PHBS dan CTPS. Langkah tersebut dapat dibiasakan dari rumah tangga dan keluarga.
Baca juga: K3S Denpasar bantu kursi roda kepada lansia/disabilitas
Lebih lanjut Sri Armini mengatakan selain dua hal di atas, diperlukan juga penerapan etika batuk atau bersin dengan memperhatikan orang-orang sekitar serta mengurangi bepergian ke tempat yang ramai atau terdapat kerumunan massa.
"Mari kita bersama waspada, dengan menerapkan bersama upaya cegah sejak dini dan antisipasi, sehingga penyebarannya dapat diblokir dan diantisipasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020