Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan siap untuk persoalan anggaran yang dibutuhkan dalam upaya penanganan COVID-19 dan merawat pasien yang berada dalam status pengawasan di sejumlah rumah sakit.
"Soal anggaran kami siap, kami akan kumpul dengan rumah sakit, terkait merawat pasien yang ada dan kemudian mungkin ada tambahan apa saja yang diperlukan," kata Koster usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Jumat.
Untuk kebutuhan ruang isolasi, menurut Koster sejauh ini jumlahnya dinilai sudah cukup yakni 4 ruang isolasi di RSUP Sanglah yang dikembangkan menjadi 18. Demikian juga tersedia ruang isolasi di RSUD Tabanan, di RS Sanjiwani Gianyar, dan RSUD Buleleng.
"RS Bali Mandara juga sedang disiapkan, termasuk RS Universitas Udayana. Total ada 44 ruang yang akan dipersiapkan sebagai ruang isolasi kalau terjadi penambahan pasien yang signifikan," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Bali bentuk Satgas Penanggulangan COVID-19
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran terkait mengenai kebutuhan dokter, tenaga medis lainnya, serta fasilitas pengamanan diri bagi mereka yang merawat pasien terduga COVID-19.
"Jika harus diadakan segera dalam waktu singkat dengan kebutuhan anggaran, kami menyiapkan anggaran untuk itu," ucap Koster.
Orang nomor satu di Bali itupun meminta masyarakat di Pulau Dewata untuk tetap tenang karena pemerintah daerah telah bekerja untuk memitigasi dengan baik, sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan pemerintah pusat.
Baca juga: Ombudsman Bali minta Satgas COVID-19 siapkan informasi akurat untuk publik
"Saya konsen sekali, Pak Wagub, Pak Sekda, betul-betul bekerja maksimal memikirkan itu. Fokus kita mengelola masalah ini (COVID-19) dengan baik," ucapnya.
Koster juga menandaskan belum saatnya daerah setempat untuk memberlakukan kebijakan isolasi Bali dengan melihat situasi yang ada sekarang.
"Karena kita mengelola wisatawan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah pusat dengan pemeriksaan yang ketat, sebenarnya kita siap. Jadi, belum waktunya terlalu keras melakukan kebijakan pembatasan isolasi dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Pasien COVID-19 kasus 25 meninggal di Bali (video)
Di sisi lain, kata Koster, Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 yang dipimpin Sekda Bali Dewa Made Indra juga tengah merumuskan program aksi yang akan dilakukan dalam waktu jangka pendek untuk melakukan pencegahan dan mengelola para pasien yang sedang dalam pengawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Soal anggaran kami siap, kami akan kumpul dengan rumah sakit, terkait merawat pasien yang ada dan kemudian mungkin ada tambahan apa saja yang diperlukan," kata Koster usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Jumat.
Untuk kebutuhan ruang isolasi, menurut Koster sejauh ini jumlahnya dinilai sudah cukup yakni 4 ruang isolasi di RSUP Sanglah yang dikembangkan menjadi 18. Demikian juga tersedia ruang isolasi di RSUD Tabanan, di RS Sanjiwani Gianyar, dan RSUD Buleleng.
"RS Bali Mandara juga sedang disiapkan, termasuk RS Universitas Udayana. Total ada 44 ruang yang akan dipersiapkan sebagai ruang isolasi kalau terjadi penambahan pasien yang signifikan," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Bali bentuk Satgas Penanggulangan COVID-19
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran terkait mengenai kebutuhan dokter, tenaga medis lainnya, serta fasilitas pengamanan diri bagi mereka yang merawat pasien terduga COVID-19.
"Jika harus diadakan segera dalam waktu singkat dengan kebutuhan anggaran, kami menyiapkan anggaran untuk itu," ucap Koster.
Orang nomor satu di Bali itupun meminta masyarakat di Pulau Dewata untuk tetap tenang karena pemerintah daerah telah bekerja untuk memitigasi dengan baik, sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan pemerintah pusat.
Baca juga: Ombudsman Bali minta Satgas COVID-19 siapkan informasi akurat untuk publik
"Saya konsen sekali, Pak Wagub, Pak Sekda, betul-betul bekerja maksimal memikirkan itu. Fokus kita mengelola masalah ini (COVID-19) dengan baik," ucapnya.
Koster juga menandaskan belum saatnya daerah setempat untuk memberlakukan kebijakan isolasi Bali dengan melihat situasi yang ada sekarang.
"Karena kita mengelola wisatawan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah pusat dengan pemeriksaan yang ketat, sebenarnya kita siap. Jadi, belum waktunya terlalu keras melakukan kebijakan pembatasan isolasi dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Pasien COVID-19 kasus 25 meninggal di Bali (video)
Di sisi lain, kata Koster, Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 yang dipimpin Sekda Bali Dewa Made Indra juga tengah merumuskan program aksi yang akan dilakukan dalam waktu jangka pendek untuk melakukan pencegahan dan mengelola para pasien yang sedang dalam pengawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020