Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng mengadakan simulasi penanganan pasien terjangkit  Virus Corona atau COVID-19 di RSUD Buleleng.

Dirut RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana, M.Kes dalam keterangan pers, Rabu, menjelaskan alur yang diperagakan dalam simulasi pada Selasa (10/3) itu harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), seperti pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) dan alat medis lain.

Pasien yang dicurigai akan diberikan beberapa pertanyaan dasar mulai dari kapan gejala muncul dan riwayat bepergian pasien. Tapi jika setelah pasien diperiksa dan hasilnya negatif, pasien akan dipulangkan. Namun, akan tetap dilakukan pengawasan selama dua minggu oleh petugas kesehatan.


"Pasien yang dipulangkan akan disarankan untuk tidak keluar rumah selama dua minggu, dan petugas akan melakukan pengecekan kesehatan seperti suhu tubuh dan lainnya," jelasnya.
 

Simulasi ini merupakan respons setelah ditemukannya pasien terjangkit COVID-19 di Indonesia. Kendati di Buleleng belum ada pasien yang terpapar dengan virus tersebut, namun sebagai Rumah Sakit yang mendapat pelatihan khusus penanganan pasien virus itu di Kementerian Kesehatan, berpandangan perlu untuk melakukan simulasi penanganan pasien.


Dalam simulasi tersebut, para petugas RSUD Buleleng mulai dari sopir ambulans hingga dokter memperagakan cara-cara penanganan pasien sesuai standar yang sudah diberikan saat pelatihan. Mereka menggunakan pakaian khusus mirip astronot untuk menangani pasien yang diduga terpapar virus itu. Pakaian yang bernama Hazmat Suit ini merupakan pakaian wajib yang harus digunakan oleh petugas. Pasien tersebut lalu dibawa ke ruang isolasi dan dilakukan pemeriksaan.

 

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG menjelaskan, RSUD Buleleng sudah memiliki 10 tempat tidur untuk pasien terpapar virus itu di ruang isolasi. Ruangan isolasi itu juga dilengkapi dengan alat medis yang sudah sesuai standar World Health Organization (WHO).  


Wabup Sutjidra menambahkan, RSUD Buleleng sudah sangat siap menangani jika ada pasien yang terjangkit virus corona. Ia mengatakan, prosedur tetap (protap) yang dilakukan sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.


"Ini juga menunjukkan kami sudah siap baik dari tenaga medis, paramedis, sarana prasarana dan tindakan medis untuk menangani pasien yang dicurigai terinfeksi corona itu," katanya.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020