Juara dunia enam kali Mercedes pada Rabu mengumumkan rencananya menjadi tim Formula 1 yang memiliki jejak karbon nol pada akhir 2020.
Rencana mereka akan melibatkan penggunaan energi terbarukan di markas besar mereka yang berlokasi di Brixworth dan Brackley, Inggris, termasuk menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai di katering yang digunakan tim ketika menjalani balapan serta memilihkan anggota tim hotel yang ramah lingkungan.
Tim Mercedes-AMG Petronas F1 pun berkomitmen untuk memangkas emisi gas CO2 mereka dari sekitar 20.000 ton pada 2018 menjadi 10.000 pada 2022.
Baca juga: QNET Menjadi Sponsor Pavan Ravishankar Pembalap Formula Renault Asia
"Keseluruhan industri otomotif tengah mengalami perubahan secara masif dan kami ingin platform motorsport kami menjadi studi kasus bagi implementasi cepat dan terbuka dari inovasi untuk masa depan yang berkelanjutan," ungkap kepala tim Mercedes Toto Wolff di laman resmi tim.
"Hal itu bisa mulai dari teknologi hybrid dan baterai elektrik di mobil balap kami, hingga praktik bisnis sehari-hari di trek balapan dan di fasilitas produksi kami. Kami ingin menjadi yang terdepan untuk perubahan ini."
Hakikat dari Formula 1 sebagai ajang balapan tak terlepas dari emisi gas C02 penyebab efek rumah kaca. Oleh karena itu, tim akan mengimbanginya dengan berbagai upaya yang memiliki standard tinggi.
Fasiltas pembangunan sasis mereka di Brackley telah menggunakan energi terbarukan untuk menjalankan semua kegiatan mereka termasuk untuk fasilitas terowongan angin, pusat data, lingkungan simulasi digital dan bangku pengujian.
Sedangkan pusat teknologi Brixworth, dimana Mercedes membangun powertrain untuk mobil Formula 1 dan Formula E, memiliki pembangkit tenaga surya yang mampu memasok separuh dari listrik yang digunakan di fasilitas tersebut. Mereka berkomitmen untuk beralih ke 100 persen tenaga terbarukan tahun ini.
Baca juga: Schumacher Dalam Kondisi Kritis
"Keberlanjutan sangat penting bagi saya secara pribadi, saya lebih peduli dengan masalah lingkungan yang kita hadapi di seluruh dunia dan saya hanya ingin memiliki dampak positif dan memiliki peran di dalamnya," kata juara dunia enam kali Lewis Hamilton.
Pebalap asal Inggris itu mengaku telah mengurangi melancong dengan pesawat bahkan menjual jet pribadinya dan lebih sering menggunakan pesawat komersial.
Dia juga lebih memilih mengendarai kendaraan hybrid atau elektrik dan melarang penggunaan plastik sekali pakai di rumah dan di tempatnya bekerja.
"Saya harap saya juga bisa memberi kontribusi berarti kepada transformasi itu," kata Hamilton.
Sebelumnya, Formula 1 pada tahun lalu telah mengumumkan rencana mereka untuk memiliki jejak karbon nol pada 2030 dengan harapan pada 2025 semua ajang F1 berjalan secara berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Rencana mereka akan melibatkan penggunaan energi terbarukan di markas besar mereka yang berlokasi di Brixworth dan Brackley, Inggris, termasuk menghilangkan penggunaan plastik sekali pakai di katering yang digunakan tim ketika menjalani balapan serta memilihkan anggota tim hotel yang ramah lingkungan.
Tim Mercedes-AMG Petronas F1 pun berkomitmen untuk memangkas emisi gas CO2 mereka dari sekitar 20.000 ton pada 2018 menjadi 10.000 pada 2022.
Baca juga: QNET Menjadi Sponsor Pavan Ravishankar Pembalap Formula Renault Asia
"Keseluruhan industri otomotif tengah mengalami perubahan secara masif dan kami ingin platform motorsport kami menjadi studi kasus bagi implementasi cepat dan terbuka dari inovasi untuk masa depan yang berkelanjutan," ungkap kepala tim Mercedes Toto Wolff di laman resmi tim.
"Hal itu bisa mulai dari teknologi hybrid dan baterai elektrik di mobil balap kami, hingga praktik bisnis sehari-hari di trek balapan dan di fasilitas produksi kami. Kami ingin menjadi yang terdepan untuk perubahan ini."
Hakikat dari Formula 1 sebagai ajang balapan tak terlepas dari emisi gas C02 penyebab efek rumah kaca. Oleh karena itu, tim akan mengimbanginya dengan berbagai upaya yang memiliki standard tinggi.
Fasiltas pembangunan sasis mereka di Brackley telah menggunakan energi terbarukan untuk menjalankan semua kegiatan mereka termasuk untuk fasilitas terowongan angin, pusat data, lingkungan simulasi digital dan bangku pengujian.
Sedangkan pusat teknologi Brixworth, dimana Mercedes membangun powertrain untuk mobil Formula 1 dan Formula E, memiliki pembangkit tenaga surya yang mampu memasok separuh dari listrik yang digunakan di fasilitas tersebut. Mereka berkomitmen untuk beralih ke 100 persen tenaga terbarukan tahun ini.
Baca juga: Schumacher Dalam Kondisi Kritis
"Keberlanjutan sangat penting bagi saya secara pribadi, saya lebih peduli dengan masalah lingkungan yang kita hadapi di seluruh dunia dan saya hanya ingin memiliki dampak positif dan memiliki peran di dalamnya," kata juara dunia enam kali Lewis Hamilton.
Pebalap asal Inggris itu mengaku telah mengurangi melancong dengan pesawat bahkan menjual jet pribadinya dan lebih sering menggunakan pesawat komersial.
Dia juga lebih memilih mengendarai kendaraan hybrid atau elektrik dan melarang penggunaan plastik sekali pakai di rumah dan di tempatnya bekerja.
"Saya harap saya juga bisa memberi kontribusi berarti kepada transformasi itu," kata Hamilton.
Sebelumnya, Formula 1 pada tahun lalu telah mengumumkan rencana mereka untuk memiliki jejak karbon nol pada 2030 dengan harapan pada 2025 semua ajang F1 berjalan secara berkelanjutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020