Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) berharap turnamen World Tour Super 1000 masih bisa tetap digelar meski dibayangi penyebaran virus corona yang saat ini mulai merebak di berbagai negara di Asia dan Eropa.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto yang menyatakan BWF akan berusaha untuk tetap menggelar kejuaraan karena mereka cukup mempertimbangkan pihak sponsor dalam setiap penyelenggaran turnamennya.
"BWF berbeda dengan federasi cabang olahraga internasional lainnya. Mereka yang justru ngotot, minimal untuk World Tour Super 1000 tetap digelar Karena ini kaitannya dengan sponsor. Sementara Inggris kalau tidak jadi akan mengalami kerugian besar yang saya dengar," kata Budiharto di Jakarta, Senin.
Baca juga: Bebas dari virus corona, China siap bertanding
Baca juga: Dua turnamen bulu tangkis Eropa ditunda virus corona
Beberapa turnamen bulu tangkis terpaksa dibatalkan maupun ditunda akibat ketakutan tuan rumah penyelenggara akan penyebaran virus corona. Kejuaraan tersebut antara lain German Open dan Polish Open.
Kedua turnamen tersebut tidak digelar berdasarkan keputusan federasi bulu tangkis Eropa yang tidak mau mengambil risiko akan penyebaran virus yang bernama resmi Covid-19 itu.
"Berdasarkan saran kesehatan dari Departemen Kesehatan Mulheim an der Ruhr dan pertimbangan lainnya, kami membatalkan kegiatan yang sudah dijadwalkan," tulis otoritas kota Jerman dikutip dari laman resmi BWF.
Tidak membatalkan
Sementara itu, BWF selaku induk bulu tangkis internasional hingga kini, sama sekali tidak pernah membatalkan ataupun menunda sebuah turnamen termasuk All England 2020. Namun mereka menerima segala keputusan soal pembatalan ataupun penundaan tersebut dengan alasan menjaga keamanan dan kesehatan atlet, ofisial dan penggemar.
Adapun terkait penyelenggaraan Indonesia Open, Budiharto mengaku masih akan berkonsultasi dengan pemerintah.
"Sejauh ini memang belum ada larangan dari pemerintah. Untuk negara peserta pun belum ada anjuran tidak boleh dari mana,"
Kami sudah mengirimkan surat kepada Menpora, per hari ini untuk minta petunjuk. Karena Indonesia Open pesertanya dari luar negeri, begitu juga penontonnya. Kami tidak ingin nantinya seperti di Filipina kemarin, bisa digelar tapi tanpa penonton," tuturnya.
Sesuai dengan jadwal, kejuaraan bulu tangkis level 1000 itu akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juni. Para pebulu tangkis terbaik dunia dari berbagai negara bakal unjuk kemampuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto yang menyatakan BWF akan berusaha untuk tetap menggelar kejuaraan karena mereka cukup mempertimbangkan pihak sponsor dalam setiap penyelenggaran turnamennya.
"BWF berbeda dengan federasi cabang olahraga internasional lainnya. Mereka yang justru ngotot, minimal untuk World Tour Super 1000 tetap digelar Karena ini kaitannya dengan sponsor. Sementara Inggris kalau tidak jadi akan mengalami kerugian besar yang saya dengar," kata Budiharto di Jakarta, Senin.
Baca juga: Bebas dari virus corona, China siap bertanding
Baca juga: Dua turnamen bulu tangkis Eropa ditunda virus corona
Beberapa turnamen bulu tangkis terpaksa dibatalkan maupun ditunda akibat ketakutan tuan rumah penyelenggara akan penyebaran virus corona. Kejuaraan tersebut antara lain German Open dan Polish Open.
Kedua turnamen tersebut tidak digelar berdasarkan keputusan federasi bulu tangkis Eropa yang tidak mau mengambil risiko akan penyebaran virus yang bernama resmi Covid-19 itu.
"Berdasarkan saran kesehatan dari Departemen Kesehatan Mulheim an der Ruhr dan pertimbangan lainnya, kami membatalkan kegiatan yang sudah dijadwalkan," tulis otoritas kota Jerman dikutip dari laman resmi BWF.
Tidak membatalkan
Sementara itu, BWF selaku induk bulu tangkis internasional hingga kini, sama sekali tidak pernah membatalkan ataupun menunda sebuah turnamen termasuk All England 2020. Namun mereka menerima segala keputusan soal pembatalan ataupun penundaan tersebut dengan alasan menjaga keamanan dan kesehatan atlet, ofisial dan penggemar.
Adapun terkait penyelenggaraan Indonesia Open, Budiharto mengaku masih akan berkonsultasi dengan pemerintah.
"Sejauh ini memang belum ada larangan dari pemerintah. Untuk negara peserta pun belum ada anjuran tidak boleh dari mana,"
Kami sudah mengirimkan surat kepada Menpora, per hari ini untuk minta petunjuk. Karena Indonesia Open pesertanya dari luar negeri, begitu juga penontonnya. Kami tidak ingin nantinya seperti di Filipina kemarin, bisa digelar tapi tanpa penonton," tuturnya.
Sesuai dengan jadwal, kejuaraan bulu tangkis level 1000 itu akan berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juni. Para pebulu tangkis terbaik dunia dari berbagai negara bakal unjuk kemampuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020