Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) mengonfirmasi bahwa para pemainnya dinyatakan bebas dari virus corona, sehingga siap untuk kembali bertanding, termasuk pada tiga turnamen bulu tangkis di Eropa.
Dilansir dari laman resmi BWF, CBA melalui keterangan tertulisnya, menegaskan bahwa timnya dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi maupun diduga terinfeksi Covid-19.
Baca juga: PBSI optimistis tim putra bisa raih gelar juara Piala Thomas
Bahkan, saat ini sebagian pemain tim nasional China juga sudah tiba di Inggris untuk berlatih demi tampil di turnamen besar terdekat, yaitu All England yang berlangsung di Birmingham, 11-15 Maret.
"Sejak merebaknya wabah virus corona, ada banyak perhatian apakah tim China bisa berpartisipasi atau tidak," demikian CBA dalam pernyataan tertulisnya.
"Kami ingin menjelaskan bahwa tim bulu tangkis China dalam keadaan sehat dan tidak ada yang dinyatakan terinfeksi atau diduga terinfeksi."
"Mayoritas tim melakukan perjalanan ke Inggris untuk pemusatan latihan pekan lalu dan sisanya masih berada di Beijing untuk mengajukan visa."
Sejak merebaknya wabah virus corona di China membuat tim bulu tangkis Negeri Tirai Bambu itu kesulitan untuk mengikuti kompetisi di negara lain, karena kekhawatiran akan terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Evaluasi tunggal putra setelah Kejuaraan Beregu Asia
Akibat ketakutan tersebut, para pemain China menarik diri dari Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Filipina lantaran pemerintah setempat melarang warga China memasuki wilayahnya.
Tak hanya itu, beberapa kejuaraan di China yang dijadwalkan digelar pada Februari-Maret pun terpaksa ditunda atau dibatalkan.
Namun, kekhawatiran tersebut kini telah terjawab saat para pebulu tangkis China akhirnya dibolehkan bertanding di turnamen internasional.
Tim bulu tangkis China dijadwalkan akan berpartisipasi pada beberapa turnamen termasuk German Open, All England, dan Swiss Open.
"CBA dengan bantuan BWF dan pihak lain sedang berupaya untuk memastikan mereka tampil dalam turnamen tersebut."
Bukan tanpa alasan mereka berharap dapat diizinkan bertanding, sebab turnamen-turnamen tersebut sangat penting dalam penentuan kelolosan atletnya menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
Dilansir dari laman resmi BWF, CBA melalui keterangan tertulisnya, menegaskan bahwa timnya dalam keadaan sehat dan tidak terinfeksi maupun diduga terinfeksi Covid-19.
Baca juga: PBSI optimistis tim putra bisa raih gelar juara Piala Thomas
Bahkan, saat ini sebagian pemain tim nasional China juga sudah tiba di Inggris untuk berlatih demi tampil di turnamen besar terdekat, yaitu All England yang berlangsung di Birmingham, 11-15 Maret.
"Sejak merebaknya wabah virus corona, ada banyak perhatian apakah tim China bisa berpartisipasi atau tidak," demikian CBA dalam pernyataan tertulisnya.
"Kami ingin menjelaskan bahwa tim bulu tangkis China dalam keadaan sehat dan tidak ada yang dinyatakan terinfeksi atau diduga terinfeksi."
"Mayoritas tim melakukan perjalanan ke Inggris untuk pemusatan latihan pekan lalu dan sisanya masih berada di Beijing untuk mengajukan visa."
Sejak merebaknya wabah virus corona di China membuat tim bulu tangkis Negeri Tirai Bambu itu kesulitan untuk mengikuti kompetisi di negara lain, karena kekhawatiran akan terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Evaluasi tunggal putra setelah Kejuaraan Beregu Asia
Akibat ketakutan tersebut, para pemain China menarik diri dari Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Filipina lantaran pemerintah setempat melarang warga China memasuki wilayahnya.
Tak hanya itu, beberapa kejuaraan di China yang dijadwalkan digelar pada Februari-Maret pun terpaksa ditunda atau dibatalkan.
Namun, kekhawatiran tersebut kini telah terjawab saat para pebulu tangkis China akhirnya dibolehkan bertanding di turnamen internasional.
Tim bulu tangkis China dijadwalkan akan berpartisipasi pada beberapa turnamen termasuk German Open, All England, dan Swiss Open.
"CBA dengan bantuan BWF dan pihak lain sedang berupaya untuk memastikan mereka tampil dalam turnamen tersebut."
Bukan tanpa alasan mereka berharap dapat diizinkan bertanding, sebab turnamen-turnamen tersebut sangat penting dalam penentuan kelolosan atletnya menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020