Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Sutrisno, menegaskan bahwa kerusakan pada Adaptor Device Firewall menyebabkan gangguan sistem pelayanan di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Ngurah Rai Bali (21/2), sehingga terjadi kelambatan pelayanan bagi penumpang yang datang ke Bali dari mancanegara.
"Penyebabnya kerusakan di firewall berupa koneksi dari lokal di Bali yang mengoneksikan dengan pusat data keimigrasian dan ada data penumpang disitu. Penyebab firewall terganggu karena kerusakan perangkatnya dan sebenarnya sudah diketahui yang rusak itu Adaptor Device Firewall, jadi itulah kurang lebih," kata Sutrisno, di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan bahwa firewall tidak bisa diserang dengan virus karena sudah dilapisi supaya tidak diserang virus. Kata dia, kecil kemungkinan adanya pengaruh dari hacker.
"Pada kesempatan ini kami mohon maaf kepada seluruh pihak atas ketidaknyamanan itu dan gangguan sistem ini sehingga banyak orang merasa terganggu karena kerusakan sistem ini," jelasnya.
Hingga 22 Februari 2020 pukul 04.00 wita perbaikan sistem sudah terselesaikan 100 persen dan pemeriksaan keimigrasian di TPI Bandara Ngurah Rai sudah normal kembali.
Baca juga: Pascaperetasan di Kantor Imigrasi, Kemenkumham Bali tingkatkan keamanan
Sebelumnya pada Jumat (21/2) pukul 10.30 wita telah terjadi gangguan sistem sehingga sistem untuk perlintasan orang baik itu keluar maupun masuk ke Indonesia khusus di Bali mengalami gangguan sistem sehingga terjadi kelambatan.
Ia menambahkan bahwa saat gangguan tersebut, pihaknya turut melakukan pemeriksaan pada 38 penerbangan dari jam 10.30 wita sampai jam 18.25 dengan cara manual agar tidak semakin terjadi penumpukan orang - orang di bandara.
"Sehingga pada pukul 17.00 wita itu sudah mulai bisa diperbaiki sistemnya walaupun belum normal tapi bisa dipakai. Kita sudah mengetahui apa kira - kira yang rusak, sehingga saat itu kita sudah tidak memakai sistem secara manual lagi sampai pukul 18.00 wita," katanya.
Ia mengatakan dari kejadian tersebut beberapa penumpang mengaku mengeluh dengan terjadinya kelambatan tersebut. Gangguan ini hanya terjadi di Bali, dan tidak ada kaitannya dengan pusat. Apabila gangguan ada di Pusat, tentu akan mempengaruhi akses di seluruh Indonesia.
"Iya kejadian ini baru pertama kalinya, bentuk antisipasinya kedepan harus disiapkan perangkat cadangan yang ada, sehingga kedepan tidak terjadi kejadian serupa dan juga untuk ahlinya selalu stand by sehingga kedepan tidak terjadi lagi," ucap Sutrisno.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020