Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang juga Ketua Umum Badan Pengelola (BP) Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, menyatakan syukur karena Tanah Lot tidak pernah sepi, meski ada virus Corona, virus babi, dan virus atau isu internasional lainnya.
"Tak pernah sepi Tanah Lot, walaupun sekarang ada virus corona, virus babi, virus macam-macam. Astungkara, Tanah Lot masih diminati," ujarnya saat membagikan Pah-pahan Tahun 2019 kepada Desa Pekraman Beraban, Pura Tanah Lot, dan pura pendukung di sekitar kawasan Tanah Lot, serta 22 Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri di Wantilan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri, Kamis.
Kegiatan pembagian Pah-pahan2019 itu juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Manajer Operasional DTW Tanah Lot Toya Adnyana, Bendesa Adat Beraban dan seluruh Bendesa Adat se-Kecamatan Kediri, serta pengurus Pura Luhur Tanah Lot dan Pura pendukung lainnya di kawasan DTW Tanah Lot.
Bupati Eka pun mengingatkan harus selalu bersyukur, karena meskipun ada berbagai isu internasional, namun Tanah Lot tidak pernah sepi dari kunjungan, meski ada sedikit dampak penurunan pada kunjungan.
"Dengan kehadiran DTW Tanah Lot ini, bisa memberi manfaaat, kemakmuran, kehidupan untuk masyarakat kita di Tabanan secara umum, dan juga kepada 22 Desa Pekraman yang ada di seputaran kawasan DTW Tanah Lot. Mari kita selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Ida Sesuhunan Pura Luhur Tanah Lot," katanya.
Bupati mengakui ada penurunan hingga mencapai 16 persen dari tahun sebelumnya, namun tidak separah tempat-tempat lain. "Tempat lain betul-betul sepi, tidak ada pengunjung, wisatawan tidak mau datang. Tapi di Bali, khususnya di Tabanan di Tanah Lot, tamu masih banyak masuk ke Tanah Lot. Artinya Taksu Ida Bhatara niki sangat luar biasa sekali. Tepuk tangan buat Tanah Lot," ujar Bupati Eka.
Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot (video)
Ke depan, ia berharap persatuan dan rasa memiliki dijaga terus, karena Tanah Lot bukan hanya mampu mendatangkan banyak kunjungan wisatawan, namun beriringan dengan hal tersebut sudah tentu banyak masalah datang, karena itu semua pihak harus menjaga pertanggungjawaban.
Dalam kesempatan itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot Toya Adnyana, menjelaskan DTW Tanah Lot secara rutin setiap tahunnya membagikan Pah-pahan kepada Pemkab Tabanan, Desa Pekraman Beraban, dan Pura pendukung yang ada di kawasan Tanah Lot, serta Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri.
"Mohon maaf penyerahan ini seharusnya di bulan Januari, namun mengalami keterlambatan karena berbagai kesibukan kita semua," ujarnya.
Sampai saat ini, katanya, kunjungan wisatawan lokal maupun asing ke Tanah Lot mengalami sedikit penurunan, akibat beberapa faktor, diantaranya perang dagang internasional dan isu virus corona. "Biasanya secara global, limit kunjungan kita 5-7, sekarang limit 5-6. Mudah-mudahan itu nanti cepat selesai dan DTW Tanah Lot terus bisa eksis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Tak pernah sepi Tanah Lot, walaupun sekarang ada virus corona, virus babi, virus macam-macam. Astungkara, Tanah Lot masih diminati," ujarnya saat membagikan Pah-pahan Tahun 2019 kepada Desa Pekraman Beraban, Pura Tanah Lot, dan pura pendukung di sekitar kawasan Tanah Lot, serta 22 Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri di Wantilan Pura Luhur Pekendungan, Beraban, Kediri, Kamis.
Kegiatan pembagian Pah-pahan2019 itu juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Tabanan I Gede Susila, Manajer Operasional DTW Tanah Lot Toya Adnyana, Bendesa Adat Beraban dan seluruh Bendesa Adat se-Kecamatan Kediri, serta pengurus Pura Luhur Tanah Lot dan Pura pendukung lainnya di kawasan DTW Tanah Lot.
Bupati Eka pun mengingatkan harus selalu bersyukur, karena meskipun ada berbagai isu internasional, namun Tanah Lot tidak pernah sepi dari kunjungan, meski ada sedikit dampak penurunan pada kunjungan.
"Dengan kehadiran DTW Tanah Lot ini, bisa memberi manfaaat, kemakmuran, kehidupan untuk masyarakat kita di Tabanan secara umum, dan juga kepada 22 Desa Pekraman yang ada di seputaran kawasan DTW Tanah Lot. Mari kita selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Ida Sesuhunan Pura Luhur Tanah Lot," katanya.
Bupati mengakui ada penurunan hingga mencapai 16 persen dari tahun sebelumnya, namun tidak separah tempat-tempat lain. "Tempat lain betul-betul sepi, tidak ada pengunjung, wisatawan tidak mau datang. Tapi di Bali, khususnya di Tabanan di Tanah Lot, tamu masih banyak masuk ke Tanah Lot. Artinya Taksu Ida Bhatara niki sangat luar biasa sekali. Tepuk tangan buat Tanah Lot," ujar Bupati Eka.
Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot (video)
Ke depan, ia berharap persatuan dan rasa memiliki dijaga terus, karena Tanah Lot bukan hanya mampu mendatangkan banyak kunjungan wisatawan, namun beriringan dengan hal tersebut sudah tentu banyak masalah datang, karena itu semua pihak harus menjaga pertanggungjawaban.
Dalam kesempatan itu, Manajer Operasional DTW Tanah Lot Toya Adnyana, menjelaskan DTW Tanah Lot secara rutin setiap tahunnya membagikan Pah-pahan kepada Pemkab Tabanan, Desa Pekraman Beraban, dan Pura pendukung yang ada di kawasan Tanah Lot, serta Desa Pekraman se-Kecamatan Kediri.
"Mohon maaf penyerahan ini seharusnya di bulan Januari, namun mengalami keterlambatan karena berbagai kesibukan kita semua," ujarnya.
Sampai saat ini, katanya, kunjungan wisatawan lokal maupun asing ke Tanah Lot mengalami sedikit penurunan, akibat beberapa faktor, diantaranya perang dagang internasional dan isu virus corona. "Biasanya secara global, limit kunjungan kita 5-7, sekarang limit 5-6. Mudah-mudahan itu nanti cepat selesai dan DTW Tanah Lot terus bisa eksis," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020