Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan wilayah tersebut sangat siap menerima kedatangan wisatawan mancanegara, meskipun saat ini ada wabah virus corona yang melanda dunia.
"Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung, SARS dan sebagainya," kata Koster usai memimpin rapat koordinasi tentang penanganan berbagai dampak virus corona terhadap pariwisata Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Artha Adhana Sukawati dalam rapat yang dihadiri berbagai komponen pariwisata, seperti Angkasa Pura, Otoritas Bandara, Balai Karantina, dan berbagai pihak terkait, menegaskan bahwa sejauh ini Bali sangat aman dan sama sekali belum ada wisatawan yang terduga terpapar virus corona jenis baru itu.
Baca juga: RS Udayana kerahkan 100 tenaga medis saat simulasi penanganan corona
Pernyataan Gubernur Bali yang meyakinkan tersebut juga didukung dengan data sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.
Dari 73.073 wisatawan asal China yang datang ke Pulau Dewata sejak 13 Januari 2020 sampai saat ini, memang ada yang sebelumnya diduga terjangkit virus corona sebanyak 18 orang. Tetapi setelah dilakukan pengawasan intensif dan uji laboratorium ternyata semuanya negatif.
"Bali sangat aman dan sangat siap menerima kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia, dengan produk pariwisata yang prima, serta keramahtamahan yang tinggi, dengan budaya khas Bali. Tidak ada alasan sama sekali bagi wisatawan untuk khawatir," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot (video)
Bali, sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, dinilai terbukti aman dan nyaman, serta 13 kali berturut-turut mendapatkan predikat sebagai The Best Island Destination dari Majalah Conde de Nash, serta mendapatkan berbagai "awards" dari berbagai lembaga internasional, seperti PATA, WTTC, dan UNWTO.
Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan wisatawan dari China menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah, setelah Australia. Dari 6,2 juta jiwa lebih wisman yang datang ke Bali tahun 2019, sebanyak 1.185.519 orang (12,8 persen) adalah wisman dari China.
Data tahun 2019 menunjukkan negara-negara yang merupakan sumber utama wisman ke Bali adalah India (374.784 orang), Inggris (287.577 orang), Amerika (277.391 orang), dan Jepang (258.142).
Baca juga: Kemenhub buat skenario antisipasi penyebaran virus corona
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020
"Bali sudah memiliki sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus flu burung, SARS dan sebagainya," kata Koster usai memimpin rapat koordinasi tentang penanganan berbagai dampak virus corona terhadap pariwisata Bali di Rumah Jabatan Jayasabha, Denpasar, Senin.
Gubernur yang didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Artha Adhana Sukawati dalam rapat yang dihadiri berbagai komponen pariwisata, seperti Angkasa Pura, Otoritas Bandara, Balai Karantina, dan berbagai pihak terkait, menegaskan bahwa sejauh ini Bali sangat aman dan sama sekali belum ada wisatawan yang terduga terpapar virus corona jenis baru itu.
Baca juga: RS Udayana kerahkan 100 tenaga medis saat simulasi penanganan corona
Pernyataan Gubernur Bali yang meyakinkan tersebut juga didukung dengan data sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya.
Dari 73.073 wisatawan asal China yang datang ke Pulau Dewata sejak 13 Januari 2020 sampai saat ini, memang ada yang sebelumnya diduga terjangkit virus corona sebanyak 18 orang. Tetapi setelah dilakukan pengawasan intensif dan uji laboratorium ternyata semuanya negatif.
"Bali sangat aman dan sangat siap menerima kedatangan wisatawan dari berbagai belahan dunia, dengan produk pariwisata yang prima, serta keramahtamahan yang tinggi, dengan budaya khas Bali. Tidak ada alasan sama sekali bagi wisatawan untuk khawatir," kata Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng itu.
Baca juga: Virus corona tak pengaruhi wisatawan China kunjungi Tanah Lot (video)
Bali, sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, dinilai terbukti aman dan nyaman, serta 13 kali berturut-turut mendapatkan predikat sebagai The Best Island Destination dari Majalah Conde de Nash, serta mendapatkan berbagai "awards" dari berbagai lembaga internasional, seperti PATA, WTTC, dan UNWTO.
Data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan wisatawan dari China menempati urutan kedua terbanyak dari segi jumlah, setelah Australia. Dari 6,2 juta jiwa lebih wisman yang datang ke Bali tahun 2019, sebanyak 1.185.519 orang (12,8 persen) adalah wisman dari China.
Data tahun 2019 menunjukkan negara-negara yang merupakan sumber utama wisman ke Bali adalah India (374.784 orang), Inggris (287.577 orang), Amerika (277.391 orang), dan Jepang (258.142).
Baca juga: Kemenhub buat skenario antisipasi penyebaran virus corona
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2020