Denpasar (Antara Bali) - Pola hidup sederhana di kalangan pejabat pemerintah yang diwacanakan perlu contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bisa diteladani oleh masyarakat luas.
"Pola hidup yang sederhana itu mulai dari kepala negara, menteri dan pejabat di tingkat pusat, maupun gubernur, bupati dan segenap jajarannya di daerah," kata Ketua Program Studi Pemandu Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Dr I Ketut Sumadi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, dalam menerapkan pola kehidupan sederhana itu juga perlu didukung keputusan presiden (Kepres) yang mengatur pola kehidupan pejabat, baik di pusat maupun di daerah.
Kehidupan rumah tangga pejabat, termasuk anggota keluarganya, yakni istri/suami dan anak-anaknya untuk mengarah pada kesederhanaan, sekaligus menghindari tindakan yang merugikan negara.
Ketut Sumadi, alumnus kajian budaya Universitas Udayana itu, lebih menekankan pada penggunaan produksi dalam negeri dan menghindari produk-produk impor produksi negara lain.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Pola hidup yang sederhana itu mulai dari kepala negara, menteri dan pejabat di tingkat pusat, maupun gubernur, bupati dan segenap jajarannya di daerah," kata Ketua Program Studi Pemandu Wisata Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Dr I Ketut Sumadi di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, dalam menerapkan pola kehidupan sederhana itu juga perlu didukung keputusan presiden (Kepres) yang mengatur pola kehidupan pejabat, baik di pusat maupun di daerah.
Kehidupan rumah tangga pejabat, termasuk anggota keluarganya, yakni istri/suami dan anak-anaknya untuk mengarah pada kesederhanaan, sekaligus menghindari tindakan yang merugikan negara.
Ketut Sumadi, alumnus kajian budaya Universitas Udayana itu, lebih menekankan pada penggunaan produksi dalam negeri dan menghindari produk-produk impor produksi negara lain.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012