Benoa (Antara Bali) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Untung Suropati menyisir perairan laut di selatan Pulau Bali untuk mencari sisa korban kapal tenggelam di perairan Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Komandan KRI Untung Suropati, Mayor Laut (P) Seno Ario Wibowo, di Pelabuhan Benoa, Rabu, mengatakan, pencarian itu merupakan tugas ulangan bersama tim SAR karena masih banyak korban kapal tenggelam yang kebanyakan imigran Timur Tengah itu belum ditemukan.

Sebelumnya jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bersama tim SAR menemukan 18 korban kapal tenggelam di perairan laut selatan Pulau Bali. KRI bernomor lambung 372 itu bertolak dari Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jatim, pada 23 Desember 2011, untuk melakukan pencairan terhadap korban kapal tenggelam.

"Kondisi cuaca yang ekstrem dengan ketinggian gelombang rata-rata dua meter sama sekali tidak menyurutkan semangat personel KRI Untung Suropati untuk melaksanakan tugas kemanusiaan ini," kata Seno.

KRI Untung Suropati kembali melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi titik terdamparnya para korban. "Pengamatan secara visual terus ditingkatkan guna mendeteksi setiap benda terapung di laut yang diduga mayat korban kapal nahas tersebut," katanya.

Guna menghemat bahan bakar, pencarian korban pada malam hari dihentikan. Pencarian korban pada malam hari dianggap tidak efektif karena jarak pandang secara visual sangat terbatas.

Oleh sebab itu, KRI Untung Suropati memilih berlindung di Teluk Labuan Tereng atau di sekitar Pelabuhan Lembar, Lombok, pada malam hari. "Hal ini dilakukan karena cuaca laut saat malam hari cenderung memburuk dengan ketinggian ombak mencapai dua meter," kata Seno.

Namun pada pagi harinya setelah suasana mulai terang kapal kembali melanjutkan pencarian korban di beberapa pulau yang berada di sekitar Pulau Bali dan Pulau Lombok.

Hasil pencarian selama empat hari lalu, KRI Untung Suropati hanya menemukan beberapa benda terapung di atas air, seperti kasur dan alat pelampung yang diduga berasal dari kapal yang ditumpangi para imigran tersebut dari Pelabuhan Prigi ke Australia.

"Setelah melaksanakan bekal ulang di Pelabuhan Benoa, rencananya KRI Untung Suropati akan kembali ke Pangkalan Koarmatim di Surabaya," katanya.

Sementara itu, hasil pencarian korban hingga saat ini yang didapat oleh tim SAR gabungan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banyuwagi dan KRI di jajaran Koarmatim mencapai 72 jenazah.

Penemuan pertama oleh KRI Oswald Siahaan di Pantai Grajagan dengan jumlah 21 mayat, KRI Untung Suropati menemukan 12 mayat, delapan mayat ditemukan di Pantai Grajagan, Banyuwangi, dan empat mayat ditemukan di Tanjung Prancak, Bali.

Jajaran Lanal Banyuwangi menemukan 36 mayat, enam mayat ditemukan oleh petugas Pos Angkatan Laut (Posal) Grajagan dan 33 jenazah ditemukan oleh petugas Posal Alas Purwo.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011