Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan rasa syukur atas karunia yang telah diberikan Tuhan melalui tanah dan alam Bali.
"Karena di tanah Bali ini kita lahir dan tanah Bali ini yang selalu menghidupi kita," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu pada acara Social and Charity Dinner Suksma Bali 2019 di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu malam.
Menurut Cok Ace, budaya Bali lahir dengan dijiwai agama Hindu dan tradisi adat istiadat turun-temurun dan tidak dipungkiri, budaya adalah daya tarik wisata Bali.
Mewakili Pemerintah Provinsi Bali, Cok Ace mengucapkan selamat atas suksesnya rangkaian acara bertajuk "Suksma Bali" yang diprakarsai Paiketan Krama Bali tersebut.
"Gerakan Suksma Bali ini merupakan gerakan moral yang dirintis para tokoh dan penglingsir kita sebagai bentuk ungkapan terima kasih pada alam Bali. Pada tahun kedua pelaksanaan gerakan Suksma Bali melibatkan hampir seluruh masyarakat, pemerintah provinsi dan kabupaten," ucapnya.
Baca juga: Wagub Jawa Barat belajar cara tangani kemiskinan ke Bali
Gerakan Suksma Bali secara umum adalah perwujudan terima kasih pada alam Bali. "Dengan bersih-bersih, penghijauan, pelepasan tukik hijau dan dengan puncaknya pada Tawur Agung Kesanga, Bali tak hanya bersih secara sekala (jasmani), tapi juga niskala (rohani). Kita tekankan juga pada adik-adik siswa kita, seperti apa nikmat yang diberikan alam Bali," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia acara I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa mengatakan Gerakan Suksma Bali terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana yang jadi nilai luhur masyarakat Bali.
"Suksma Bali sudah jadi bagian dari 'world clean up day'. Sebanyak 59 ribu orang lebih pegiat lingkungan dan relawan yang turun di 79 titik di Bali. Bersih-bersih sampah plastik, dilanjutkan simposium penyelamatan air Bali, hingga penandatangan komitmen deklarasi pelestarian lingkungan oleh 26 stakeholder atau pemangku kepentingan," kata Darma Suyasa.
Baca juga: BI Bali minta perbankan perbanyak kredit UMKM
Dalam acara tersebut, juga diserahkan Suksma Bali Award kepada 12 tokoh yang dianggap berjasa kepada Bali di berbagai bidang seperti adat, budaya, pemerintahan, pendidikan, bisnis kreatif, agama hingga lingkungan.
"Harapan kami, dari tokoh-tokoh yang menginspirasi ini bisa menularkan kepada masyarakat Bali lainnya. Sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh yang berjasa, tetapi tidak bisa diberikan dalam kesempatan ini," ucap pria yang juga salah satu ketua bidang di IHGMA Bali itu.
Darma Suyasa pun dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada segenap pelaku pariwisata hingga sekolah-sekolah dan kampus yang sudah terlibat aktif dalam rangkaian kegiatan Suksma Bali.
Sementara itu AA P Ngurah Suryawan Wiryanatha, Ketua Paiketan Krama Bali mengatakan acara tersebut adalah puncak dari beragam kegiatan sebagai komitmen pelestarian lingkungan di Bali.
"Suksma Bali Award adalah penghargaan kepada tokoh dengan kontribusi nyata kepada Bali. Putra-putri terbaik yang mencurahkan pikiran dan loyalitasnya pada Bali," ujarnya.
Ke depan, Suryawan berharap semakin banyak pihak yang terketik hatinya dengan kegiatan Suksma Bali dan syukur-syukur kalau Pemprov Bali bisa ikut andil dengan penganggaran.
Nampak pula dalam acara yang dihadiri sekitar 700 orang tersebut, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster, Ketua PHDI Pusat Mayjen (Pur) Wisnu Bawa Tenaya dan Ketua MADP Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukehet.
Putri Koster juga didaulat membacakan puisi berjudul "Sumpah Kumbakarna" karya Dhenok Kristianti, yang disambut meriah para penonton yang hadir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Karena di tanah Bali ini kita lahir dan tanah Bali ini yang selalu menghidupi kita," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu pada acara Social and Charity Dinner Suksma Bali 2019 di Kuta, Kabupaten Badung, Rabu malam.
Menurut Cok Ace, budaya Bali lahir dengan dijiwai agama Hindu dan tradisi adat istiadat turun-temurun dan tidak dipungkiri, budaya adalah daya tarik wisata Bali.
Mewakili Pemerintah Provinsi Bali, Cok Ace mengucapkan selamat atas suksesnya rangkaian acara bertajuk "Suksma Bali" yang diprakarsai Paiketan Krama Bali tersebut.
"Gerakan Suksma Bali ini merupakan gerakan moral yang dirintis para tokoh dan penglingsir kita sebagai bentuk ungkapan terima kasih pada alam Bali. Pada tahun kedua pelaksanaan gerakan Suksma Bali melibatkan hampir seluruh masyarakat, pemerintah provinsi dan kabupaten," ucapnya.
Baca juga: Wagub Jawa Barat belajar cara tangani kemiskinan ke Bali
Gerakan Suksma Bali secara umum adalah perwujudan terima kasih pada alam Bali. "Dengan bersih-bersih, penghijauan, pelepasan tukik hijau dan dengan puncaknya pada Tawur Agung Kesanga, Bali tak hanya bersih secara sekala (jasmani), tapi juga niskala (rohani). Kita tekankan juga pada adik-adik siswa kita, seperti apa nikmat yang diberikan alam Bali," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia acara I Gusti Agung Ngurah Darma Suyasa mengatakan Gerakan Suksma Bali terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana yang jadi nilai luhur masyarakat Bali.
"Suksma Bali sudah jadi bagian dari 'world clean up day'. Sebanyak 59 ribu orang lebih pegiat lingkungan dan relawan yang turun di 79 titik di Bali. Bersih-bersih sampah plastik, dilanjutkan simposium penyelamatan air Bali, hingga penandatangan komitmen deklarasi pelestarian lingkungan oleh 26 stakeholder atau pemangku kepentingan," kata Darma Suyasa.
Baca juga: BI Bali minta perbankan perbanyak kredit UMKM
Dalam acara tersebut, juga diserahkan Suksma Bali Award kepada 12 tokoh yang dianggap berjasa kepada Bali di berbagai bidang seperti adat, budaya, pemerintahan, pendidikan, bisnis kreatif, agama hingga lingkungan.
"Harapan kami, dari tokoh-tokoh yang menginspirasi ini bisa menularkan kepada masyarakat Bali lainnya. Sebenarnya masih banyak tokoh-tokoh yang berjasa, tetapi tidak bisa diberikan dalam kesempatan ini," ucap pria yang juga salah satu ketua bidang di IHGMA Bali itu.
Darma Suyasa pun dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada segenap pelaku pariwisata hingga sekolah-sekolah dan kampus yang sudah terlibat aktif dalam rangkaian kegiatan Suksma Bali.
Sementara itu AA P Ngurah Suryawan Wiryanatha, Ketua Paiketan Krama Bali mengatakan acara tersebut adalah puncak dari beragam kegiatan sebagai komitmen pelestarian lingkungan di Bali.
"Suksma Bali Award adalah penghargaan kepada tokoh dengan kontribusi nyata kepada Bali. Putra-putri terbaik yang mencurahkan pikiran dan loyalitasnya pada Bali," ujarnya.
Ke depan, Suryawan berharap semakin banyak pihak yang terketik hatinya dengan kegiatan Suksma Bali dan syukur-syukur kalau Pemprov Bali bisa ikut andil dengan penganggaran.
Nampak pula dalam acara yang dihadiri sekitar 700 orang tersebut, Ketua Dekranasda Provinsi Bali Putri Suastini Koster, Ketua PHDI Pusat Mayjen (Pur) Wisnu Bawa Tenaya dan Ketua MADP Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukehet.
Putri Koster juga didaulat membacakan puisi berjudul "Sumpah Kumbakarna" karya Dhenok Kristianti, yang disambut meriah para penonton yang hadir.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019