Trio Srikandi Indonesia Triya Andriyani, Sri Ranti dan Yurike Pereira harus merelakan medali emas nomor compound beregu putri SEA Games 2019 jatuh ke tangan tim Thailand yang diperkuat Kanoknapus Kaewchomphu, Kanyavee Manesombatkul dan Kodchaporn Pratumsuwan.
Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 217-221 di nomor final compound putri yang digelar di Clark Parade Ground, Clark, Filipina, Senin.
"Permainannya bisa dibilang ketat, sebenarnya kami bisa lebih baik lagi, mungkin karena tekanannya tinggi di sini," kata Sri Ranti usai laga.
Baca juga: Presiden NOC Indonesia apresiasi penyelamatan atlet Filipina
Nomor compound beregu putri memang tidak ditargetkan emas di Filipina, namun mendapat kejutan ketika wakilnya lolos ke final dan merebut perak hari itu.
"Kecewa sih tidak, alhamdulillah. Sudah masuk final pun sudah bersyukur. Ini hasil yang bisa kami berikan," kata Sri.
"Alhamdulillah kami bisa menyumbang perak, mohon maaf emasnya meleset, semoga di SEA Games berikutnya bisa lebih baik lagi," pungkasnya.
Manajer tim panahan Indonesia Tofan Tri Anggoro mengaku cukup puas dengan penampilan para atlet panahan Indonesia setelah mereka bisa memenuhi target dua medali emas yang direncanakan.
Emas pertama diraih dari tim recurve putra yang terdiri dari Hendra Purnama, Riau Ega Salsabila dan Arif Pangestu yang mengalahkan trio Malaysia Malaysia Haziq Kamaruddin, Khairul Mohamad, Muhamad Zolkepeli lewat babak shootoff setelah skor imbang 4-4, Minggu.
Baca juga: Atlet Hendro raih emas jalan cepat 20km
Kemudian Hendra meraih emas nomor recurve Individu putra setelah mengalahkan atlet Myanmar Htike Lin Oo dengan skor 6-4.
"Target yang ditentukan pemerintah sudah tercapai, anak-anak sudah tampil maksimal, lawan juga cukup kuat. Ini bisa dijadikan evaluasi untuk ajang berikutnya, yaitu Olimpiade," kata Anggoro.
"Kami mengira yang diunggulkan di panahan adalah Malaysia dan Thailand, ternyata yang memimpin sekarang Vietnam, lawan ternyata jauh lebih hebat."
Vietnam saat ini memimpin di tabel perolehan medali dengan tiga emas, satu perak dan satu perunggu.
Sementara sejumlah nomor final dan perebutan tempat ketiga masih berlangsung hingga berita ini ditulis.
Indonesia sebelumnya juga mengamankan medali perak yang diraih Riau Ega dan Diananda Choirunisa dari nomor recurve campuran usai kalah 1-5 dari Thi Dao Loc dan Phi Vu Nguyen dari Vietnam.
Kemudian ada medali perunggu nomor recurve beregu putri yang terdiri dari Titik Kusumawardani, Diananda Choirunisa dan Linda Lestari, mengalahkan tim putri Thailand yang diperkuat Sataporn Artsalee, Narisara Khunhiranchaiyo dan Waraporn Phutdee dengan skor 5-3.
Ega juga menambah satu medali perunggu bagi Indonesia dari nomor recurve putra individu setelah mengalahkan wakil Myanmar Nay Lin Oo 6-0 di perebutan tempat ketiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan skor 217-221 di nomor final compound putri yang digelar di Clark Parade Ground, Clark, Filipina, Senin.
"Permainannya bisa dibilang ketat, sebenarnya kami bisa lebih baik lagi, mungkin karena tekanannya tinggi di sini," kata Sri Ranti usai laga.
Baca juga: Presiden NOC Indonesia apresiasi penyelamatan atlet Filipina
Nomor compound beregu putri memang tidak ditargetkan emas di Filipina, namun mendapat kejutan ketika wakilnya lolos ke final dan merebut perak hari itu.
"Kecewa sih tidak, alhamdulillah. Sudah masuk final pun sudah bersyukur. Ini hasil yang bisa kami berikan," kata Sri.
"Alhamdulillah kami bisa menyumbang perak, mohon maaf emasnya meleset, semoga di SEA Games berikutnya bisa lebih baik lagi," pungkasnya.
Manajer tim panahan Indonesia Tofan Tri Anggoro mengaku cukup puas dengan penampilan para atlet panahan Indonesia setelah mereka bisa memenuhi target dua medali emas yang direncanakan.
Emas pertama diraih dari tim recurve putra yang terdiri dari Hendra Purnama, Riau Ega Salsabila dan Arif Pangestu yang mengalahkan trio Malaysia Malaysia Haziq Kamaruddin, Khairul Mohamad, Muhamad Zolkepeli lewat babak shootoff setelah skor imbang 4-4, Minggu.
Baca juga: Atlet Hendro raih emas jalan cepat 20km
Kemudian Hendra meraih emas nomor recurve Individu putra setelah mengalahkan atlet Myanmar Htike Lin Oo dengan skor 6-4.
"Target yang ditentukan pemerintah sudah tercapai, anak-anak sudah tampil maksimal, lawan juga cukup kuat. Ini bisa dijadikan evaluasi untuk ajang berikutnya, yaitu Olimpiade," kata Anggoro.
"Kami mengira yang diunggulkan di panahan adalah Malaysia dan Thailand, ternyata yang memimpin sekarang Vietnam, lawan ternyata jauh lebih hebat."
Vietnam saat ini memimpin di tabel perolehan medali dengan tiga emas, satu perak dan satu perunggu.
Sementara sejumlah nomor final dan perebutan tempat ketiga masih berlangsung hingga berita ini ditulis.
Indonesia sebelumnya juga mengamankan medali perak yang diraih Riau Ega dan Diananda Choirunisa dari nomor recurve campuran usai kalah 1-5 dari Thi Dao Loc dan Phi Vu Nguyen dari Vietnam.
Kemudian ada medali perunggu nomor recurve beregu putri yang terdiri dari Titik Kusumawardani, Diananda Choirunisa dan Linda Lestari, mengalahkan tim putri Thailand yang diperkuat Sataporn Artsalee, Narisara Khunhiranchaiyo dan Waraporn Phutdee dengan skor 5-3.
Ega juga menambah satu medali perunggu bagi Indonesia dari nomor recurve putra individu setelah mengalahkan wakil Myanmar Nay Lin Oo 6-0 di perebutan tempat ketiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019