Pemerintah Kota Cimahi, Jawa Barat, mengunjungi wilayah Kabupaten Badung, Bali, untuk mempelajari cara yang dilakukan Badung dalam upaya menjaga stabilitas nasional.

"Kunjungan kami ke Badung ini adalah dalam rangka meningkatkan wawasan tentang stabilitas nasional," ujar Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna, di Mangupura, Jumat.

Dalam kesempatan itu, pihaknya menggali informasi terkait wawasan stabilitas nasional yang terangkum dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan yang selama ini telah dan sedang dijalankan di Badung.

Ajay Priatna mengatakan, wawasan tentang stabilitas itu penting dalam menyikapi kondisi Kota Cimahi yang menurutnya dapat dikatakan sebagai "truly Indonesia".

"Hal itu karena berbagai suku bangsa ada di Cimahi, baik yang sedang melaksanakan pendidikan militer, yang menjadi karyawan industri, maupun pelajar dan mahasiswa yang menetap di Cimahi," katanya.

Baca juga: Pamekasan pelajari pelayanan publik di Badung-Bali

Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, yang menerima rombongan Pemkot Cimahi mengatakan,stabilitas nasional penting dijaga karena perkembangan pariwisata sebagai sektor unggulan di Badung, selain karena seni dan budaya juga tidak terlepas dari terciptanya kerukunan dan keamanan di wilayah Badung.

"Bali ini, khususnya Badung sangat terkenal toleran, terhadap suku, ras, agama yang tentunya sangat diharapkan oleh wisatawan," katanya.

Sebagai daerah tujuan wisata, keamanan merupakan hal yang penting dan mutlak sehingga diperlukan adanya koordinasi dan komunikasi yang terpadu serta sinergis antara jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

"Kami saling bersinergi dan saling memberi informasi serta memberi kontribusi publik yang positif, tentunya di bidang kesejahteraan masyarakat juga difokuskan pada penanganan konflik sosial yang merupakan bagian dari pelayanan publik," katanya.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang ke Badung pelajari pengendalian inflasi

Berkaitan dengan kerukunan, Wabup Suiasa menjelaskan, keberhasilan Pemkab Badung dalam pembinaan umat beragama dapat dilihat dari hasil survei penyusunan Indeks Kerukunan Umat Beragama yaitu pada angka 80,24 di tahun 2019 ini yang tergolong kategori sangat tinggi.

Hal itu menurutnya menunjukkan bahwa di Badung telah terbangun kesadaran masyarakat terhadap keberagaman dan adanya rasa saling menghargai antar sesama umat beragama.

"Kami sebagai pemimpin yang nasionalis, juga tidak ingin membeda-bedakan masyarakat karena kami berada dalam semangat NKRI," katanya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019