Denpasar (Antara Bali) - Nilai ekspor aneka barang kerajinan berbahan baku logam dari Provinsi Bali menembus angka 10,2 juta dolar AS selama periode Januari-Oktober 2011.
"Perolehan devisa tersebut naik 3,3 persen jika dibandingkan periode Januari-Oktober 2010 yang tercatat 9,9 juta dolar AS," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Rabu.
Perdagangan luar negeri itu mengalami peningkatan karena pada periode yang sama tahun 2009 hanya bernilai tujuh juta dolar AS dan hal itu menandakan bahwa prospek perdagangan luar negeri, terutama jenis kerajinan logam di Bali makin cerah.
Bagiada menilai pengrajin Bali memiliki kreativitas seni dalam menciptakan mata dagangan bernilai sesuai permintaan pasar, seperti patung Budha terbuat dari bahan perunggu dengan berbagai macam bentuk dan posisi.
Barang yang sebagian besar untuk mata dagangan ekspor tersebut dibuat dengan harga yang terjangkau oleh konsumen dalam dan luar negeri, mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000, tergantung ukuran dan modelnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Perolehan devisa tersebut naik 3,3 persen jika dibandingkan periode Januari-Oktober 2010 yang tercatat 9,9 juta dolar AS," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada, di Denpasar, Rabu.
Perdagangan luar negeri itu mengalami peningkatan karena pada periode yang sama tahun 2009 hanya bernilai tujuh juta dolar AS dan hal itu menandakan bahwa prospek perdagangan luar negeri, terutama jenis kerajinan logam di Bali makin cerah.
Bagiada menilai pengrajin Bali memiliki kreativitas seni dalam menciptakan mata dagangan bernilai sesuai permintaan pasar, seperti patung Budha terbuat dari bahan perunggu dengan berbagai macam bentuk dan posisi.
Barang yang sebagian besar untuk mata dagangan ekspor tersebut dibuat dengan harga yang terjangkau oleh konsumen dalam dan luar negeri, mulai dari Rp50.000 hingga Rp200.000, tergantung ukuran dan modelnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011