Mengemban tanggung jawab sebagai pelajar Indonesia di negeri orang tentu tidak mudah, karena hidup sebagai minoritas dengan budaya yang berbeda.

Hal inilah yang dirasakan Eva Calista, seorang pelajar Tanah Air yang belajar di Filipina.

Gadis kelahiran Jakarta 12 November 1999 ini mengaku sangat senang ketika mendengar kabar bahwa pelaksanaan SEA Games 2019 digelar di negara tempat dia menempuh pendidikan tingginya.

Baca juga: Indonesia sementara geser Singapura klasemen SEA Games

Hal itu sekaligus menjadi momen menarik baginya, karena bisa berjumpa dengan saudara se-Tanah Air dan kembali menyatukan rasa emosional yang sempat terpendam.

"Seneng banget ketika tahu SEA Games dilaksanakan di Filipina, sebab bisa bertemu kakak-kakak Indonesia, jadi bisa ikut bantu-bantu," kata Calista yang menempuh pendidikan tinggi di Adventist University of the Philippines.

Calista pun langsung mengkoordinir rekan-rekannya yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Filipina untuk beramai-ramai membantu kontingen Indonesia yang sedang berjuang di negara tersebut.

Baca juga: Aiman Cahyadi raih emas pertama balap sepeda untuk Indonesia

"Mereka yang ikut dalam PPI ada yang bantu di dapur umum, gantian ada yang di Clark jadi translator, LO-nya NOC negara-negara serta ada juga yang menjadi reporter salah satu stasiun televisi swasta nasional," katanya.

Semangat juang rekan-rekan PPI dalam membantu kontingen Indonesia ini, diakui Calista, juga didasari adanya rasa senang bercampur haru, apalagi jika melihat bendera Indonesia berkibar menjadi nomor satu atau peraih emas.

"Kami sangat terharu ketika melihat bendera Indonesia dimana-mana, apalagi menjadi juara dalam setiap cabang olahraga," kata Calista yang menjabat sebagai Public Relations and Media di PPI Filipina ini.

Baca juga: Lifter muda pengunci prestasi angkat besi SEA Games 2019

Ketika ditemui di dapur umum Kontingen Indonesia di Palm Tree Apartement Metro Manila, Calista mengaku, dirinya dan rekan-rekanya telah mengatur jadwal kuliah masing-masing, sehingga tidak mengorbankan tugas utamanya belajar di negeri orang.

"Di sini tidak semuanya S1, jadi ada yang ambil S2, jadi jadwalnya disesuaikan sendiri-sendiri, yang penting tidak mengganggu," tuturnya.

Berbeda dengan Calista, yang sengaja mengambil izin untuk fokus membantu kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019.

Calista berharap, Indonesia bisa meraih hasil terbaik di SEA Games 2019, sehingga bisa memberi kebanggaan bagi mahasiswa yang sedang belajar di negara tersebut.

 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019