Sebanyak 500 peserta dari kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara setiap tahunnya mendaftar secara sukarela untuk mengikuti pelatihan dan kegiatan pelestarian laut di Coral Triangle Center, Bali.
"Selama 10 tahun CTC berdiri sudah ada 5000 peserta yang dilatih, dengan jumlah 500 orang pertahunnya, ikut kegiatan berupa training, fun learning dengan membuat miniatur karang, dan ada juga acara escape room,"kata Executive Director Coral Triangle Center, Rili Djohani, saat kegiatan fun learning di CTC, Sanur, Minggu.
Ia mengatakan ada beberapa negara yang juga ikut berkolaborasi menjadi pelopor penyelamatan masalah - masalah maritim, disebut Coral Triangle Initiative diantaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Timur Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Baca juga: Sejumlah peserta "Youth Leadership Summit 2018" tanam terumbu karang
Bentuk kolaborasinya berupa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan masing - masing negara dalam menangani permasalahan laut dan kondisi maritim masing - masing negara.
"Dari segi kepuasan setelah berlatih dengan kita mereka sudah bisa mengajar penduduk desa di masing - masing negaranya, bagaimana caranya menangani saat musim laut dan mencari ikan agar tidak menggunakan alat perusak," katanya.
Selain itu pendidikan tentang kemaritiman juga diberikan kepada para peserta seperti pengelolaan rumput laut sebagai sumber energi dan sumber dana.
Anggota Dewan Pembina CTC, Yuli Ismartono menjelaskan keberadaan CTC di Bali menjadi pelopor dalam masalah menangani masalah - masalah lingkungan yang menyangkut laut dan maritim di Bali.
"Salah satu tujuan kita adalah mengajar, tentu kami juga pusat pembelajaran bersama lima negara lainnya yang tergabung dalam Coral Triangle Initiative yaitu inisiatif untuk memulihkan kembali terumbu karang ya di enam negara ini, dengan saling bertukar pengalaman dan sebagainya," jelas Yuli.
Pihaknya menuturkan bahwa telah membuka kelas training, escape room, dan fun learning baik dalam ruang kelas dan juga di lapangan.
Salah satunya melakukan pelestarian atau memperbaiki terumbu karang yang rusak.
Pihaknya berharap melalui program - program yang dibuka oleh CTC dapat menanam kesadaran publik mencari solusi terhadap pencemaran laut, perlindungan terumbu karang dan mencari cara agar masyarakat yang bekerja di perairan bisa hidup tanpa merusak laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Selama 10 tahun CTC berdiri sudah ada 5000 peserta yang dilatih, dengan jumlah 500 orang pertahunnya, ikut kegiatan berupa training, fun learning dengan membuat miniatur karang, dan ada juga acara escape room,"kata Executive Director Coral Triangle Center, Rili Djohani, saat kegiatan fun learning di CTC, Sanur, Minggu.
Ia mengatakan ada beberapa negara yang juga ikut berkolaborasi menjadi pelopor penyelamatan masalah - masalah maritim, disebut Coral Triangle Initiative diantaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Timur Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Baca juga: Sejumlah peserta "Youth Leadership Summit 2018" tanam terumbu karang
Bentuk kolaborasinya berupa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan masing - masing negara dalam menangani permasalahan laut dan kondisi maritim masing - masing negara.
"Dari segi kepuasan setelah berlatih dengan kita mereka sudah bisa mengajar penduduk desa di masing - masing negaranya, bagaimana caranya menangani saat musim laut dan mencari ikan agar tidak menggunakan alat perusak," katanya.
Selain itu pendidikan tentang kemaritiman juga diberikan kepada para peserta seperti pengelolaan rumput laut sebagai sumber energi dan sumber dana.
Anggota Dewan Pembina CTC, Yuli Ismartono menjelaskan keberadaan CTC di Bali menjadi pelopor dalam masalah menangani masalah - masalah lingkungan yang menyangkut laut dan maritim di Bali.
"Salah satu tujuan kita adalah mengajar, tentu kami juga pusat pembelajaran bersama lima negara lainnya yang tergabung dalam Coral Triangle Initiative yaitu inisiatif untuk memulihkan kembali terumbu karang ya di enam negara ini, dengan saling bertukar pengalaman dan sebagainya," jelas Yuli.
Pihaknya menuturkan bahwa telah membuka kelas training, escape room, dan fun learning baik dalam ruang kelas dan juga di lapangan.
Salah satunya melakukan pelestarian atau memperbaiki terumbu karang yang rusak.
Pihaknya berharap melalui program - program yang dibuka oleh CTC dapat menanam kesadaran publik mencari solusi terhadap pencemaran laut, perlindungan terumbu karang dan mencari cara agar masyarakat yang bekerja di perairan bisa hidup tanpa merusak laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019