PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian dan pemanfaatan bambu.
"Untuk mendukung upaya pelestarian bambu, sejak 2012 kami telah bekerja sama dengan Yayasan KEHATI dalam menggagas program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Provinsi Bali di wilayah Kabupaten Gianyar dan Tabanan," ujar Direktur Compliance, Corporate Affairs dan Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, saat mengunjungi kebun bambu Tegal Alang, Gianyar, Bali, Sabtu.
Baca juga: Gede Suarsa ciptakan pipet bambu bergambar wayang tradisional Bali
Kunjungan ke lahan konservasi bambu di Gianyar, itu dilakukan untuk melihat secara langsung proses dan dampak yang dihasilkan dari program penanaman pohon bambu.
Kunjungan tersebut juga menjadi titik awal untuk mulai menghitung dampak ekologis serapan karbon dari konservasi penanaman bambu yang telah dilakukan.
Ia mengatakan, keberadaan bambu kini perlu upaya pelestarian karena faktor eksploitasi tanpa adanya budidaya serta berkurangnya habitat bambu akibat alih fungsi lahan.
"Upaya konservasi bambu ini juga sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu, kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup," katanya.
Ia menjelaskan memilih bambu terkait manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Dari sisi ekologi, bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim.
Selain itu, menurutnya bambu juga mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat serta tidak membutuhkan perawatan yang khusus.
Baca juga: Denyut Kerajinan Bambu Bangli Tak Pernah Terhenti
Fransiska Oei mengatakan, sejak tahun 2012 yang lalu, pihaknya telah menanam sekitar 10.000 pohon bambu di dua tempat di Pulau Bali.
"Kami juga memberikan mesin untuk pengolahan rebung dari bambu karena di Bali ini jenis bambu yang ditanam adalah Bambu Tabah yang memang untuk pangan," katanya.
Pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan kepada para petani pohon bambu, agar mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam merawat pohon bambu termasuk mengolah hasil produksi dari pohon bambu.
"Konservasi bambu ini juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pelatihan yang kami berikan diharapkan dapat untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen," katanya.
Dengan begitu, ia ingin para petani dapat memiliki penghasilan dari penjualan produk bambu baik berupa rebung, furniture, maupun produk-produk lainnya.
Selain di wilayah Bali, sepanjang tahun 2012-2018, CIMB Niaga dan Yayasan KEHATI telah melestarikan lebih dari tiga jenis bambu dengan jumlah lebih dari 15.000 pohon yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Rumah Adat Bambu Berusia Seabad Di Penglipuran-Bali
Untuk wilayah Bali dan NTB, jenis yang ditanam adalah bambu tabah untuk diambil rebungnya. Di Jawa Barat, selain untuk bangunan, jenis yang ditanam difokuskan untuk pengembangan angklung.
Sedangkan bambu yang ditanam di wilayah Yogyakarta dilakukan untuk konservasi dan di wilayah NTT difokuskan untuk bahan baku bangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Untuk mendukung upaya pelestarian bambu, sejak 2012 kami telah bekerja sama dengan Yayasan KEHATI dalam menggagas program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Provinsi Bali di wilayah Kabupaten Gianyar dan Tabanan," ujar Direktur Compliance, Corporate Affairs dan Legal CIMB Niaga Fransiska Oei, saat mengunjungi kebun bambu Tegal Alang, Gianyar, Bali, Sabtu.
Baca juga: Gede Suarsa ciptakan pipet bambu bergambar wayang tradisional Bali
Kunjungan ke lahan konservasi bambu di Gianyar, itu dilakukan untuk melihat secara langsung proses dan dampak yang dihasilkan dari program penanaman pohon bambu.
Kunjungan tersebut juga menjadi titik awal untuk mulai menghitung dampak ekologis serapan karbon dari konservasi penanaman bambu yang telah dilakukan.
Ia mengatakan, keberadaan bambu kini perlu upaya pelestarian karena faktor eksploitasi tanpa adanya budidaya serta berkurangnya habitat bambu akibat alih fungsi lahan.
"Upaya konservasi bambu ini juga sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu, kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup," katanya.
Ia menjelaskan memilih bambu terkait manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Dari sisi ekologi, bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim.
Selain itu, menurutnya bambu juga mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat serta tidak membutuhkan perawatan yang khusus.
Baca juga: Denyut Kerajinan Bambu Bangli Tak Pernah Terhenti
Fransiska Oei mengatakan, sejak tahun 2012 yang lalu, pihaknya telah menanam sekitar 10.000 pohon bambu di dua tempat di Pulau Bali.
"Kami juga memberikan mesin untuk pengolahan rebung dari bambu karena di Bali ini jenis bambu yang ditanam adalah Bambu Tabah yang memang untuk pangan," katanya.
Pihaknya juga menyelenggarakan pelatihan kepada para petani pohon bambu, agar mereka dapat memiliki pemahaman yang lebih baik dalam merawat pohon bambu termasuk mengolah hasil produksi dari pohon bambu.
"Konservasi bambu ini juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Pelatihan yang kami berikan diharapkan dapat untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen," katanya.
Dengan begitu, ia ingin para petani dapat memiliki penghasilan dari penjualan produk bambu baik berupa rebung, furniture, maupun produk-produk lainnya.
Selain di wilayah Bali, sepanjang tahun 2012-2018, CIMB Niaga dan Yayasan KEHATI telah melestarikan lebih dari tiga jenis bambu dengan jumlah lebih dari 15.000 pohon yang tersebar di Jawa Barat, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Rumah Adat Bambu Berusia Seabad Di Penglipuran-Bali
Untuk wilayah Bali dan NTB, jenis yang ditanam adalah bambu tabah untuk diambil rebungnya. Di Jawa Barat, selain untuk bangunan, jenis yang ditanam difokuskan untuk pengembangan angklung.
Sedangkan bambu yang ditanam di wilayah Yogyakarta dilakukan untuk konservasi dan di wilayah NTT difokuskan untuk bahan baku bangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019