Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali mencatat jumlah pendaftar CPNS di lingkungan pemerintah provinsi setempat hingga 27 November 2019 mencapai 15.687 orang.

"Ini data hingga Rabu pagi pukul 08.44 Wita dan tentu bisa bertambah karena masa pendaftaran masih dibuka hingga 28 November 2019," kata Kepala BKD Provinsi Bali Ketut Lihadnyana, di Denpasar, Rabu.

Dari pelamar sebanyak 15.687 orang yang sudah mengisi formulir, sebanyak 11.593 orang diantaranya sudah melengkapi berkas pendaftaran dan mengakhiri proses pendaftaran (sudah submit).

Dari 11.593 pelamar yang sudah pada proses "submit", yang sudah diverifikasi dan memenuhi persyaratan (MS) administrasi sebanyak 4.006 orang, yang sudah diverifikasi namun tidak memenuhi persyaratan (TMS) sebanyak 1.341 orang, dan sisanya 6.246 orang masih dalam tahap verifikasi.

Baca juga: Kemenpan-RB turunkan nilai kelulusan penerimaan CPNS

"Yang tidak memenuhi persyaratan (TMS) mayoritas karena tidak melengkapi surat keterangan akreditasi program studi perguruan tinggi saat kelulusan, seperti yang memang sudah disyaratkan," ucap mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali itu.

Terkait formasi di Pemprov Bali yang paling banyak "diserbu" pelamar maupun yang minim peminat, Lihadnyana belum dapat merinci karena masih dalam proses pengecekan. "Mohon bersabar dulu supaya kami tidak salah menyampaikan data," ucapnya.

Pemerintah Provinsi Bali dalam rekrutmen CPNS 2019 total membuka 676 formasi, berdasarkan hasil keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

"Dari jumlah keseluruhan 676 formasi, rinciannya untuk tenaga kependidikan dibutuhkan sebanyak 251 formasi, tenaga kesehatan 72 formasi, dan tenaga teknis 353 formasi," ujarnya.

Lihadnyana mengemukakan terkait dengan tenaga kependidikan yang dibutuhkan diantaranya guru administrasi perkantoran, guru agama Hindu, guru akuntansi, guru bahasa Indonesia, guru bahasa Jepang, guru bimbingan konseling, guru multimedia, guru perbankan, guru PPKN, guru rekayasa perangkat lunak, guru sejarah, guru seni karawitan, guru seni tari, guru SLB, guru TIK guru seni pedalangan, guru teknik sepeda motor, dan guru keperawatan.

Untuk tenaga kesehatan yang dibutuhkan, antara lain administrator kesehatan, apoteker, dokter, penyuluh kesehatan masyarakat,erawat, perekam medis, psikolog klinis, radiografer, asisten apoteker, asisten penata anestesi, nutrisionis, dan pranata laboratorium.

Baca juga: Kemenpan-RB tegaskan tidak ada kerja sama dengan bimbel dalam seleksi CPNS

Dari 353 tenaga teknis, yang terbanyak dibutuhkan ada pengelola keuangan (96) dan pengelola pemanfaatan barang daerah (82), pranata komputer (46), pengelola pengadaan barang/jasa (20), pengawas benih tanaman (20), pamong budaya (15), dan analis pasar hasil pertanian (10).

Selain itu, tenaga teknis seperti penyuluh pertanian, penata ruang, analis budaya, analis diklat, analis kesenian dan budaya daerah, analis komunitas adat, analis pariwisata, analis tenaga kerja, analis statistik, dan pengelola sumber daya air.

Pendaftaran secara "online" dan unggah dokumen untuk pendaftaran CPNS Pemprov Bali telah dilakukan mulai dari 14 November hingga 28 November 2019 melalui portal https://sscasn.bkn.go.id dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) pelamar dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Keluarga (KK) atau Nomor Kartu Keluarga (NKK).
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019