Denpasar (Antara Bali) - Rumah kayu khas Bali yang dikenal sebagai rumah antigempa laris diperdagangkan di pasar ekspor karena dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dipasang dan dibongkar.
"Rumah antigempa yang memasuki pasar ekspor bernilai 399.969 dolar AS selama Oktober 2011," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Putu Bagiada, di Depasar, Sabtu.
Perdagangan rumah khas Pulau Dewata yang dibuat agar mudah dipasang dan dibongkar ke pasaran luar negeri tersebut perolehan devisanya naik 52,7 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya laku seharga 261.801 dolar AS.
Menurut dia, seringnya gempa bumi di sejumlah negara merupakan salah satu penyebab bertambah banyaknya penjualan komponen rumah tahan gempa.
"Hampir setiap bulan kami mengapalkan rumah khas Bali untuk konsumen di mancanegara," kata Made Suamba, petugas pemasaran sebuah usaha ekspor rumah jadi Bali di kawasan wisata Kuta.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Rumah antigempa yang memasuki pasar ekspor bernilai 399.969 dolar AS selama Oktober 2011," kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, I Putu Bagiada, di Depasar, Sabtu.
Perdagangan rumah khas Pulau Dewata yang dibuat agar mudah dipasang dan dibongkar ke pasaran luar negeri tersebut perolehan devisanya naik 52,7 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya laku seharga 261.801 dolar AS.
Menurut dia, seringnya gempa bumi di sejumlah negara merupakan salah satu penyebab bertambah banyaknya penjualan komponen rumah tahan gempa.
"Hampir setiap bulan kami mengapalkan rumah khas Bali untuk konsumen di mancanegara," kata Made Suamba, petugas pemasaran sebuah usaha ekspor rumah jadi Bali di kawasan wisata Kuta.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011