Satu orang tewas dan seribuan warga yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah tersebut sejak Sabtu (19/10).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Sasmito mengatakan, hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi dan satu orang meninggal dunia akibat bencana angin kencang yang menerjang Desa Sumber Brantas.
"Satu orang meninggal dunia, dan beberapa orang mengalami luka-luka serta gangguan saluran pernapasan. Saat ini ada kurang lebih 1.216 pengungsi," kata Sasmito, saat dikonfirmasi ANTARA, dari Kota Malang, Jawa Timur, Minggu.
Kejadian bencana angin kencang tersebut terjadi mulai Sabtu (19/10) kurang lebih pukul 23.30 WIB. Hingga Minggu (20/10), berdasarkan laporan BPBD Kota Batu hembusan angin belum berhenti.
Ada sebanyak tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
Berdasarkan data BPBD Kota Batu, hingga pukul 22.30 WIB, sudah ada lebih dari 1.000 orang pengungsi. Dari total jumlah tersebut, terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo, dan SDN 1 Punten.
Baca juga: Syahbandar pantai Sanur ingatkan nakhoda soal kondisi cuaca memburuk
Pengungsi terbanyak ditempatkan di Balai Desa Punten, dan Posko BPBD Kota Batu kurang lebih sebanyak 900 orang. Sementara satu korban meninggal atas nama Sodiq, akibat tertimpa pohon yang tumbang pada saat angin berhembus sangat kencang.
Akibat angin kencang tersebut, banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun fasilitas umum. Selain itu, aliran listrik juga padam yang berdampak pada terganggunya jaringan komunikasi.
"Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum," kata Sasmito
BPBD Kota Batu mengeluarkan beberapa rekomendasi terkait kejadian tersebut, diantaranya adalah perlunya evakuasi warga Sumber Brantas, pengamanan lokasi terdampak yang ditinggalkan warga, termasuk penutupan jalur lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar.
"Untuk pertimbangan alasan keamanan dan keselamatan, rekomendasi berupa, jalur lintas Kota Batu-Kabupaten Mojokerto via Cangar ditutup," kata Sasmito.
Baca juga: Rumah keluarga miskin jembrana roboh diterjang angin
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019