Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika tetap menolak rencana kelanjutan proyek eksplorasi panas bumi atau geothermal di kawasan hutan lindung Bedugul, Kabupaten Tabanan.
"Sampai sejauh ini, kami tetap menolak. Gubernur Bali yang lama sudah melakukan penolakan, saya pun sama, tetap menolak," kata Gubernur Pastika di sela-sela peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Denpasar, Selasa.
Ia menegaskan, sejauh ini dirinya masih tetap konsisten dengan sikap awal tersebut walaupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis ada 28 titik potensi geothermal yang bisa dieksplorasi di kawasan hutan lindung di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan hutan lindung Bedugul.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiranatha juga berpendapat sama dengan Gubernur Pastika. "Kami tetap tidak mengizinkan, karena berdasarkan kajian ekologis, daerah itu merupakan titik kulminasi atas. Sangat rawan jika disentuh untuk eksplorasi panas bumi," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Sampai sejauh ini, kami tetap menolak. Gubernur Bali yang lama sudah melakukan penolakan, saya pun sama, tetap menolak," kata Gubernur Pastika di sela-sela peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) di Denpasar, Selasa.
Ia menegaskan, sejauh ini dirinya masih tetap konsisten dengan sikap awal tersebut walaupun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis ada 28 titik potensi geothermal yang bisa dieksplorasi di kawasan hutan lindung di seluruh Indonesia, termasuk di kawasan hutan lindung Bedugul.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali I Gusti Ngurah Wiranatha juga berpendapat sama dengan Gubernur Pastika. "Kami tetap tidak mengizinkan, karena berdasarkan kajian ekologis, daerah itu merupakan titik kulminasi atas. Sangat rawan jika disentuh untuk eksplorasi panas bumi," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011