Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Badung menggelar High Level Meeting (HLM) untuk mengetahui kondisi terakhir pasokan dan distribusi komoditas di Badung menjelang akhir tahun.

"Kedisiplinan Badung memonitor inflasi di wilayahnya ditandai setiap tiga bulan sekali selalu melakukan HLM yang dipimpin langsung bupati ataupun wakilnya," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho disela-sela HLM tersebut, di Mangupura, Badung, Kamis.

HLM dibuka oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dan dihadiri pula Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati, Dirut PD Pasar Badung, I Made Sukantra serta para pemangku kepentingan lainnya.

Trisno berpandangan selayaknya Badung dijadikan contoh bagi kabupaten/kota di Pulau Dewata karena pimpinan daerahnya langsung turun memonitor pasokan komoditas di lapangan.  Badung pun termasuk kabupaten yang disiplin dalam melakukan pemantauan inflasi di wilayahnya. 

Selain berbagai informasi yang didapat BI dalam HLM kali ini, Trisno Nugroho juga mewanti-wanti jangan sampai terjadi fluktuasi inflasi akhir tahun meskipun diakui kerap juga mengalami deflasi. 

"Tadi juga disampaikan skenario mengatasi lonjakan akhir tahun mulai November sampai Januari tahun depan," katanya.

Kabag Perekonomian Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati juga menyampaikan, inflasi di Badung cenderung terkendali dan stabil, meskipun beberapa penghargaan sempat diraih tentu semua itu tidak terlepas dari arahan pimpinan serta sinergitas para pemangku kepentingan terkait. 

"Bukan hanya setiap tiga bulan kami melakukan HLM, namun tiap bulan kami melakukan rapat kesekertariatan, untuk memantau ketersediaan komoditas," ucapnya.

Tujuannya, lanjut Rosyawati, untuk mengambil langkah-langkah strategis triwulan sebelumnya juga triwulan ke depan terhadap komoditas tertentu yang bisa memicu inflasi. 

Menurut dia, arah pimpinan daerah dan Kepala BI, langkah antisipasi yang bisa dilakukan yaitu membuat grand design rumusan kebijakan antaranya dengan melakukan stok komoditas seperti bawang dan cabai, apalagi Badung sudah memiliki pergudangan sendiri.

Dalam memenuhi komoditas yang diperlukan, pihaknya pun mencoba bekerja sama dengan TPID kabupaten lain karena Badung bukan hanya memenuhi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga kebutuhan hotel, restoran dan kafe.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019