Tabanan (Antara Bali) - Kesejahteraan petani di kawasan persawahan Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, meningkat setelah beralih menggunakan sistem pertanian organik.

"Dengan sistem pertanian organik, hasil produksi padi pada setiap hektare lahan meningkat dari empat ton menjadi tujuh ton," kata Ketua Kelompok Beras Merah Jatiluwih, Nyoman Sugita, di Tabanan, Kamis.

Terlebih lagi setelah varietas beras merahnya mendapatkan sertifikasi pangan organik sejak 2010 dengan nomor sertifikat  LPSO-005-IDN-019, permintaan pun semakin tinggi.

"Kami terkadang sampai kewalahan memenuhi permintaan, tidak hanya datang dari Bali tetapi juga dari Bandung hingga Jakarta," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa di kelompoknya tergabung 60 orang petani dengan luasan lahan sekitar 40 hektare. Semua petani di sana sudah beralih total ke pertanian organik sejak 2005.

"Untuk pemenuhan pupuk organik juga diproduksi dengan cara mengolah kotoran sapi, serbuk gergaji, arang, dan bahan-bahan lainnya yang juga organik. Setiap petani di kelompok kami memelihara sapi," ujar Nyoman Sugita.(*)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011