Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan akan ada realisasi investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Indonesia di akhir 2019.
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, Luhut mengatakan bahwa Putra Mahkota Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan akan langsung berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas tindak lanjut kesepakatan yang telah dibuat.
"Saya sudah melakukan komunikasi langsung dengan Putra Mahkota Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang berjanji akan bertelepon dengan Presiden Joko Widodo Senin ini untuk membicarakan tindak lanjut dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah kami lakukan dengan para mitra dialog," katanya.
Luhut mengatakan Putra Mahkota Abu Dhabi memintanya untuk mempercepat realisasi butir-butir kesepakatan tersebut, sehingga akhir tahun ini sudah ada yang bisa segera dijalankan.
Putra Mahkota Abu Dhabi juga mengatakan akan secara resmi mengundang Presiden Jokowi untuk berkunjung ke negaranya Januari 2020 untuk menghadiri upacara pembukaan Abu Dhabi Sustanability Week di Abu Dhabi.
Luhut juga mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mendapat laporan dari Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman, serta Plt Dirut PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad yang ikut dalam kunjungan Luhut ke UEA pekan lalu. Menurut Luhut, Menkeu setuju untuk datang ke UEA untuk pembicaraan lebih lanjut.
Kesepakatan yang dicapai pada kunjungan Menko Luhut ke Abu Dhabi antara lain, sebagai berikut:
1. Membentuk Indonesian Sovereign Wealth Fund,
2. Mengimplementasikan investasi Abu Dhabi sekitar 1 miliar dolar AS di proyek properti, real estat termasuk pengembangan destinasi wisata dan ke proyek-proyek swasta,
3. UEA menyetujui untuk berinvestasi di bidang pertanian di Kalimantan Tengah dengan luas tanah 100.000 hektare yang akan ditanami buah-buahan tropis termasuk buah naga.
4. Membangun toleransi beragama dengan membangun masjid dan memberikan beasiswa untuk guru-guru dan murid di bidang agama dan toleransi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, Luhut mengatakan bahwa Putra Mahkota Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan akan langsung berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas tindak lanjut kesepakatan yang telah dibuat.
"Saya sudah melakukan komunikasi langsung dengan Putra Mahkota Syekh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, yang berjanji akan bertelepon dengan Presiden Joko Widodo Senin ini untuk membicarakan tindak lanjut dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah kami lakukan dengan para mitra dialog," katanya.
Luhut mengatakan Putra Mahkota Abu Dhabi memintanya untuk mempercepat realisasi butir-butir kesepakatan tersebut, sehingga akhir tahun ini sudah ada yang bisa segera dijalankan.
Putra Mahkota Abu Dhabi juga mengatakan akan secara resmi mengundang Presiden Jokowi untuk berkunjung ke negaranya Januari 2020 untuk menghadiri upacara pembukaan Abu Dhabi Sustanability Week di Abu Dhabi.
Luhut juga mengatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mendapat laporan dari Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman, serta Plt Dirut PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Edwin Syahruzad yang ikut dalam kunjungan Luhut ke UEA pekan lalu. Menurut Luhut, Menkeu setuju untuk datang ke UEA untuk pembicaraan lebih lanjut.
Kesepakatan yang dicapai pada kunjungan Menko Luhut ke Abu Dhabi antara lain, sebagai berikut:
1. Membentuk Indonesian Sovereign Wealth Fund,
2. Mengimplementasikan investasi Abu Dhabi sekitar 1 miliar dolar AS di proyek properti, real estat termasuk pengembangan destinasi wisata dan ke proyek-proyek swasta,
3. UEA menyetujui untuk berinvestasi di bidang pertanian di Kalimantan Tengah dengan luas tanah 100.000 hektare yang akan ditanami buah-buahan tropis termasuk buah naga.
4. Membangun toleransi beragama dengan membangun masjid dan memberikan beasiswa untuk guru-guru dan murid di bidang agama dan toleransi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019