Sosok Harbrinderjit Singh Dillon menjadi ikon dalam hal persahabatan antara India dan Indonesia, kata seorang humanis spiritual dan budayawan keturunan India, Anand Krishna, saat ditemui di rumah duka HS Dillon di RSAD Udayana di Jalan Sudirman Kota Denpasar, Bali, Selasa. 

"Saya juga melihat beliau adalah ikon dalam hal persahabatan antara India dan Indonesia, perbuatannya, kerja samanya, untuk meningkatkan hubungan itu di berbagai forum internasional maupun nasional dan jasa-jasa beliau untuk Indonesia akan kita kenang sepanjang masa, sebagai teman seperjuangan dengan Gus Dur juga pada masanya," katanya.

Harbrinderjit Singh Dillon meninggal dunia pada usia 74 tahun dalam perawatan karena sakitnya di RS Siloam Bali di Jalan Sunset Road, Kuta, Badung. Dillon dinyatakan meninggal karena penyakit komplikasi jantung dan paru-paru pada Senin (16/9), sekitar pukul 18.27 Wita.

Soal penyakit komplikasi yang diderita HS Dillon, Anand Krishna mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui tentang penyakit Dillon itu sejak dua tahun lalu.
Ia menjelaskan meskipun HS Dillon dalam kondisi sakit, tetap berkarya dan mandiri dengan hanya ditemani protokolnya.

"Saya sudah mengetahui waktu itu hampir dua tahun yang lalu, jadi beliau sedang mengalami apa yang disebut gagal jantung, jadi jantungnya sudah mulai kacau dan yang saya lihat itu semangat beliau, ya tapi dalam keadaan, begitu pun dia masih bisa berkarya, ke mana-mana dan sendirian cuma didampingi oleh protokolnya dan sebagainya yang salah satu inspirasi bagi kita semua," ucap Anand.

Baca juga: HS Dillon meninggal karena komplikasi jantung dan paru - paru

Ia mengaku memiliki kedekatan hubungan dengan HS Dillon, utamanya keterlibatan Dillon dalam menulis kata pengantar di salah satu bukunya.

"Saya dekat dengan beliau dalam kondisi apapun dan juga sama saya ketika mengalami guncangan dan saya ingat juga beliau menulis kata pengantar untuk salah satu buku saya jadi banyak sekali," katanya.

HS Dillon meninggalkan seorang istri, Drupadi S. Harnopidjati dan tiga anak, Haryasetyaka Singh Dillon, Mahawira Singh Dillon, dan Mahareksha Singh Dillon.
Selama hidupnya, HS Dillon pernah mengabdi sebagai tokoh Indonesia di bidang HAM dan sosial ekonomi.

Ia pernah menjabat sebagai Direktur Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. Sebelumnya, juga pernah menjadi utusan khusus kepresidenan urusan penanggulangan kemiskinan.

Baca juga: Koster ingin perkuat kerja sama dengan India
Baca juga: Masyarakat Bali pun napak tilas leluhur di Odisha-India
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019