Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan kebijakan konservasi alam yang diterapkan oleh pemerintah provinsi pada forum parlemen dunia mengenai pembangunan berkelanjutan yang berlangsung di Denpasar, Kamis malam (5/9).

"Contohnya, kami telah terbitkan Pergub No. 97 Tahun 2018 yang membatasi timbulan sampah plastik sekali pakai. Tentu tujuannya agar alam Bali ini lebih lestari dan lebih nyaman lagi," katanya di hadapan delegasi The 3rd World Parliamentary Forum on Sustainable Development.

Menurut dia, kelestarian alam merupakan modal penting guna menarik wisatawan mengunjungi Pulau Seribu Pura.

"Untuk itu, kami perlu mengupayakan bersama, pemerintah bersama masyarakat serta lembaga desa adat. Tak hanya dalam menjaga alam, tapi juga adat budaya Bali yang tersohor sampai ke mancanegara," kata Gubernur.

Koster mengatakan bahwa selama satu tahun memimpin Bali telah menerbitkan regulasi-regulasi untuk melestarikan alam dan budaya Bali.

"Anda sekalian bisa melihat, para penari yang cantik, para penabuh yang terampil, yang menghibur kita malam ini, adalah seni warisan dari para leluhur kami yang selama ini terus dijaga oleh desa adat di Bali. Inilah yang kami perkuat, dan menjadi prioritas utama di kepemimpinan saya yang hari ini tepat berumur satu tahun," ujarnya.

Ia berharap pertemuan forum parlemen dunia membuahkan keputusan-keputusan yang membawa dampak baik bagi penyelesaian isu-isu global.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan forum parlemen dunia membahas isu-isu strategis global dan menghasilkan apa yang disebut sebagai Bali Roadmap atau Peta Jalan Bali untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.

"Hasil yang disebut Bali Roadmap ini akan dibawa oleh masing-masing anggota parlemen ke negaranya masing-masing untuk disosialisasikan dan tentu diterjemahkan sesuai dengan keadaan lokal masing-masing negara," katanya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019