Gubernur Bali Wayan Koster meminta jajaran Bank Pembangunan Daerah dapat mendorong pemberdayaan usaha mikro kecil menengah, sejalan dengan upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
"Kami harapkan para peserta seminar yang terdiri dari direksi dan komisaris BPD seluruh Indonesia ini dapat membahas hal-hal yang konkret untuk memajukan BPD," kata Koster saat memberi sambutan sekaligus membuka Seminar Nasional "Peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) Seluruh Indonesia dalam Mendorong Perekonomian di Daerah Melalui Pemberdayaan UMKM" itu, Denpasar, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Koster pun menyampaikan apresiasi karena dalam pembukaan seminar nasional ini para peserta menggunakan destar/udeng (ikat kepala) khas Bali.
"Berarti sudah berdampak kepada perajin rakyat yang memproduksi udeng ini," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI tiga periode ini mengatakan melalui kebijakan penggunaan busana adat Bali yang ditetapkannya ternyata juga telah berdampak terhadap industri kerajinan busana adat Bali.
Sejak aturan tersebut diberlakukan, omzet perajin meningkat sampai 30 persen dan omzet pedagang tumbuh 35 persen.
"Itu adalah (ekonomi-red) kerakyatan. UMKM tumbuh dengan busana adat Bali. Padahal tujuan awalnya meningkatkan kebanggaan, kecintaan terhadap identitas busana Bali sebagai bagian dari budaya. Ternyata dari sisi ekonomi memberi manfaat," ucapnya.
Salah satu fungsi strategis yang dijalankan BPD, lanjut Koster, juga mendorong dan memberdayakan kekuatan UMKM di daerah masing-masing.
Selain 150 orang Komisaris dan Direksi BPD se-Indonesia, kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Syarifudin, Koordinator Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Wilayah Barat Otoritas Jasa Keuangan Lukdir Gultom dan Ketua Umum Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) Supriyatno dan pejabat bidang keuangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kami harapkan para peserta seminar yang terdiri dari direksi dan komisaris BPD seluruh Indonesia ini dapat membahas hal-hal yang konkret untuk memajukan BPD," kata Koster saat memberi sambutan sekaligus membuka Seminar Nasional "Peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) Seluruh Indonesia dalam Mendorong Perekonomian di Daerah Melalui Pemberdayaan UMKM" itu, Denpasar, Jumat.
Dalam kesempatan itu, Koster pun menyampaikan apresiasi karena dalam pembukaan seminar nasional ini para peserta menggunakan destar/udeng (ikat kepala) khas Bali.
"Berarti sudah berdampak kepada perajin rakyat yang memproduksi udeng ini," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI tiga periode ini mengatakan melalui kebijakan penggunaan busana adat Bali yang ditetapkannya ternyata juga telah berdampak terhadap industri kerajinan busana adat Bali.
Sejak aturan tersebut diberlakukan, omzet perajin meningkat sampai 30 persen dan omzet pedagang tumbuh 35 persen.
"Itu adalah (ekonomi-red) kerakyatan. UMKM tumbuh dengan busana adat Bali. Padahal tujuan awalnya meningkatkan kebanggaan, kecintaan terhadap identitas busana Bali sebagai bagian dari budaya. Ternyata dari sisi ekonomi memberi manfaat," ucapnya.
Salah satu fungsi strategis yang dijalankan BPD, lanjut Koster, juga mendorong dan memberdayakan kekuatan UMKM di daerah masing-masing.
Selain 150 orang Komisaris dan Direksi BPD se-Indonesia, kegiatan ini juga dihadiri oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri Syarifudin, Koordinator Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Wilayah Barat Otoritas Jasa Keuangan Lukdir Gultom dan Ketua Umum Asosiasi Bank Daerah (Asbanda) Supriyatno dan pejabat bidang keuangan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019