Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar, Bali mengadakan bazar buku bertajuk "Denpasar Book Fair 2019" untuk media literasi dan membangkitkan dunia perbukuan.
Kepala Disperindag Kota Denpasar Sri Utari di Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema "Mengisi Diri, Meneguhkan Indonesia".
Ia mengharapkan kegiatan itu mampu menjadi media literasi sehingga dapat memberikan dukungan dalam membangun iklim perbukuan yang semarak sehingga ikut menggerakkan roda perekonomian.
Ia mengatakan kegiatan ini juga sebagai festifval buku di Bali yang efektif dan optimal untuk membangun hubungan timbal balik mempertemukan antara penulis buku, penerbit, distributor, konsumen buku, pemegang kebijakan dan media massa.
"Juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membaca sebagai kebutuhan hidup dan mengembangkan industri penerbitan di Denpasar serta menjadi wahana inovasi dan kreatifitas hiburan sehat," ujarnya.
Dalam ajang ini kemasan berbeda dengan menggandeng komunitas remaja yang kreatif dan inovatif, yakni Komunitas Madyapadma Jurnalis Park SMAN 3 Denpasar.
Baca juga: Dinas Perpustakaan Buleleng terbitkan buku tentang kain endek
Sementara Ketua Panitia "Denpasar Book Fair 2019" Ida Bagus Yoga Edhartha yang juga selaku Kabid Bidang Perdagangan Disperindag Kota Denpasar mengatakan kegiatan selama tiga hari ke depan, dikemas lebih kreatif dari tahun sebelumnya dan diikuti 17 anjungan buku.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan tersebut, di antaranya pameran buku yang melibatkan penerbit indie dan penerbit mayor label, kompetisi literasi seperti lomba kording, reportase, karikatur, dan resensi buku yang melibatkan pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa se-Provinsi Bali.
Selain itu, lanjut Yoga mengatakan ada juga kegiatan mendongeng, bedah buku, gerakan peduli dan berbagi buku, talkshow dan workshop terkait buku, pameran jurnalistik dan ilmiah, pertemuan pers pelajar se-Provinsi Bali, pertemuan ilmiah remaja se-Kota Denpasar, diskusi tele-conference, pemutaran film-film karya Madyapadma (BISMA), dan peluncuran buku karya pelajar dan mahasiswa.
"Sebagai media literasi tentunya 'Denpasar Book Fair 2019' ini dapat menjadi wahana bertemunya insan perbukuan guna membangkitkan minat baca masyarakat dan siswa," ucapnya.
Baca juga: Kapolda Bali luncurkan buku inovasi untuk inspirasi milenial
Menurut dia, membaca yang merefleksikan pengetahuan akan menimbulkan suatu inspirasi atau ide kreatif dan diharapkan akan muncul aksi positif dalam menunjang Denpasar sebagai kota cerdas atau "smart city".
Baca juga: Menpar luncurkan buku "Jurnalisme ramah pariwisata" pada HPN
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kepala Disperindag Kota Denpasar Sri Utari di Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan tersebut mengusung tema "Mengisi Diri, Meneguhkan Indonesia".
Ia mengharapkan kegiatan itu mampu menjadi media literasi sehingga dapat memberikan dukungan dalam membangun iklim perbukuan yang semarak sehingga ikut menggerakkan roda perekonomian.
Ia mengatakan kegiatan ini juga sebagai festifval buku di Bali yang efektif dan optimal untuk membangun hubungan timbal balik mempertemukan antara penulis buku, penerbit, distributor, konsumen buku, pemegang kebijakan dan media massa.
"Juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membaca sebagai kebutuhan hidup dan mengembangkan industri penerbitan di Denpasar serta menjadi wahana inovasi dan kreatifitas hiburan sehat," ujarnya.
Dalam ajang ini kemasan berbeda dengan menggandeng komunitas remaja yang kreatif dan inovatif, yakni Komunitas Madyapadma Jurnalis Park SMAN 3 Denpasar.
Baca juga: Dinas Perpustakaan Buleleng terbitkan buku tentang kain endek
Sementara Ketua Panitia "Denpasar Book Fair 2019" Ida Bagus Yoga Edhartha yang juga selaku Kabid Bidang Perdagangan Disperindag Kota Denpasar mengatakan kegiatan selama tiga hari ke depan, dikemas lebih kreatif dari tahun sebelumnya dan diikuti 17 anjungan buku.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan tersebut, di antaranya pameran buku yang melibatkan penerbit indie dan penerbit mayor label, kompetisi literasi seperti lomba kording, reportase, karikatur, dan resensi buku yang melibatkan pelajar SMP, SMA, dan mahasiswa se-Provinsi Bali.
Selain itu, lanjut Yoga mengatakan ada juga kegiatan mendongeng, bedah buku, gerakan peduli dan berbagi buku, talkshow dan workshop terkait buku, pameran jurnalistik dan ilmiah, pertemuan pers pelajar se-Provinsi Bali, pertemuan ilmiah remaja se-Kota Denpasar, diskusi tele-conference, pemutaran film-film karya Madyapadma (BISMA), dan peluncuran buku karya pelajar dan mahasiswa.
"Sebagai media literasi tentunya 'Denpasar Book Fair 2019' ini dapat menjadi wahana bertemunya insan perbukuan guna membangkitkan minat baca masyarakat dan siswa," ucapnya.
Baca juga: Kapolda Bali luncurkan buku inovasi untuk inspirasi milenial
Menurut dia, membaca yang merefleksikan pengetahuan akan menimbulkan suatu inspirasi atau ide kreatif dan diharapkan akan muncul aksi positif dalam menunjang Denpasar sebagai kota cerdas atau "smart city".
Baca juga: Menpar luncurkan buku "Jurnalisme ramah pariwisata" pada HPN
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019