Forum Peneliti Remaja (FPR) Kota Denpasar dan Badan Kreatif (Bekraf) Kota Denpasar, Bali menggelar "Pitching Invensi 2019" untuk penilaian terhadap presentasi sembilan tim peneliti atas masing-masing inovasi terbaiknya.
Ketua Pelaksana Harian Bekraf Denpasar Putu Yuliartha di Denpasar, Sabtu (10/8), mengatakan sembilan tim tersebut masing-masing melakukan presentasi di hadapan tim penilai atas karya yang mereka buat dan teliti.
"Kegiatan tersebut adalah pertama di Bali. Dengan acara ini telah mempertemukan antara para peneliti dengan pengusaha yang keduanya masing-masing memiliki semangat muda dan penuh inovasi," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan itu menjadi semacam pembuka tabir yang menyadarkan kedua pihak tentang pihak-pihak yang dapat mereka ajak bersinergi untuk melahirkan inovasi, bahkan keajaiban-keajaiban yang tak mereka bayangkan sebelumnya.
Pada "Pitching Invensi 2019" tersebut, para peneliti muda diberi kesempatan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Denpasar.
Setelah mempresentasikan hasil penelitian mereka secara umum di depan tim penilai yang terdiri atas para pengusaha muda, Balitbang Kota Denpasar, dan Bekraf Denpasar, para peserta mendapat kesempatan mengikuti "one on one meeting".
"Di situ mereka diberi waktu untuk bertatap muka langsung dengan para pengusaha satu per satu guna melakukan tanya jawab lebih mendetail. Pada kesempatan itulah para pebisnis mengoreksi lebih dalam hal-hal penting yang ingin mereka ketahui untuk pengembangan hasil-hasil penelitan dalam bisnis," ujar mantan Ketua Umum Hipmi Denpasar itu.
Ketua Forum Peneliti Denpasar Tjok Istri Sintawati mengatakan tujuan kegiatan itu mempertemukan para peneliti muda Kota Denpasar dengan para pengusaha.
Melalui pertemuan tersebut, katanya, hasil penelitian anak-anak muda itu akan terbuka dan dilirik para pengusaha untuk selanjutnya dikembangkan dalam bisnis mereka.
"Jadinya, dengan begitu hasil penelitian teman-teman ini tidak berhenti hanya sebagai laporan penelitian yang dipresentasikan di hadapan juri lomba, tetapi dapat dikembangkan lebih lanjut," ucap siswi kelas 12 SMAN 3 Denpasar itu.
Adapun hasil penelitian yang dipresentasikan dalam acara "Pitching Invensi 2019" itu, adalah "Genit Spray: Penolak Alami dari Ekstrak Bunga Gumitir sebagai Penolak Nyamuk Aedes Aegypti" oleh Sintia Arnita Damayanti, Kadek Ninda Nandita Putri, Dewa Ayu Anandari Nirmala Dewi, Dewa Ayu Savitri, dan Mutiara Diva Ramadhani.
Begitu juga penelitian tentang "Biokeramik dari Limbah Cangkang Kerang Hijau dan Tongkol Jagung" oleh A.A.I. Prajna Canricha Pradani, Ida Ayu Viyanthi Kurnia Devi, Ni Made Tiara Chandra Acintya, Putu Devangga Makarabaja, dan Anak Agung Bagus Tito Indra Prawira Negara.
Selain itu, "Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan, Temulawak, dan Tapak Liman sebagai Suplemen Peningkat Daya Ingat" oleh Kadek Putra Puja Wirawan, Komang Tia Trismayadevi, Putu Puan Maharani, Putu Eka Kusuma Wardani, dan Ni Made Widya Apsari Cahyadewi.
Hasil penelitian lainnya, "Bioisolator dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang, Jerami Padi, dan Limbah Cangkang Telur" oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, "Rompi Anti Peluru Seri 1 dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang dan Limbah Jerami Padi" oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, Sang Ayu Rania Callista Astarina, dan I Ketut Cahaya Tirta Darma Putra.
Selain itu, "Papan Lantai Ramah Lingkungan Dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang, Jerami Padi, dan Limbah Cangkang Telur" oleh Ni Made Galuh Cakrawati Darma Wijaya, "Micoboard dari Limbah Plastik dan Limbah Tongkol Jagung" oleh I Gusti Agung Ayu Desinta Linggarcani, Ni Putu Ayu Finansya Saptarini, Luh Putu Cahyaning Saraswati, Anak Agung Istri Dina Wahyuni, Dewa Gede Agata Yudistira Tangeb, dan Made Widiadnyani.
Selain itu, "Helm dari Biokomposit Kombinasi Limbah Jerami Padi, dan Limbah Kulit Jagung" serta "Prototype Rompi Anti-Peluru dari Kombinasi Serat Sisal dan Sampah Daun Bambu".
Hasil-hasil penelitian tersebut telah mendapat penghargaan di berbagai ajang. "Helm" mendapat medali perak di WYIE (Malaysia) 2018 dan di WICO 2018 (Korea), "Rompi Anti Peluru Serat Sisal" meraih tiga medali emas masing-masing di TID 2019 (Thailand), WYIE (Malaysia) 2019, dan JDIE 2019 (Jepang), "Genit Spray" meraih medali emas TID 2019 (Thailand), "Biokeramik" meraih medali perak WICO (Korea) dan Juara 1 Wirausaha Muda Denpasar 2018 , "Eling Suplemen" meraih juara 1 Denpasar Inovasi Award 2018, medali perunggu SIIF 2018 (Korea), medali perak JDIE 2019 (Jepang), dan medali perak ISIF 2019 (Bali).
"Bioisolator dan Papan Ramah Lingkungan" telah sukses menyabet penghargaan pada Denpasar Inovasi Award dan berbagai lomba internasional, seperti juara Denpasar Inovasi Award dan di berbagai lomba internasional, dan "Micoboard" telah meraih medali emas ISIF 2019 (Bali) dan medali emas WICO 2019 (Korea).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Ketua Pelaksana Harian Bekraf Denpasar Putu Yuliartha di Denpasar, Sabtu (10/8), mengatakan sembilan tim tersebut masing-masing melakukan presentasi di hadapan tim penilai atas karya yang mereka buat dan teliti.
"Kegiatan tersebut adalah pertama di Bali. Dengan acara ini telah mempertemukan antara para peneliti dengan pengusaha yang keduanya masing-masing memiliki semangat muda dan penuh inovasi," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan itu menjadi semacam pembuka tabir yang menyadarkan kedua pihak tentang pihak-pihak yang dapat mereka ajak bersinergi untuk melahirkan inovasi, bahkan keajaiban-keajaiban yang tak mereka bayangkan sebelumnya.
Pada "Pitching Invensi 2019" tersebut, para peneliti muda diberi kesempatan mempresentasikan hasil penelitian mereka di hadapan para pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Denpasar.
Setelah mempresentasikan hasil penelitian mereka secara umum di depan tim penilai yang terdiri atas para pengusaha muda, Balitbang Kota Denpasar, dan Bekraf Denpasar, para peserta mendapat kesempatan mengikuti "one on one meeting".
"Di situ mereka diberi waktu untuk bertatap muka langsung dengan para pengusaha satu per satu guna melakukan tanya jawab lebih mendetail. Pada kesempatan itulah para pebisnis mengoreksi lebih dalam hal-hal penting yang ingin mereka ketahui untuk pengembangan hasil-hasil penelitan dalam bisnis," ujar mantan Ketua Umum Hipmi Denpasar itu.
Ketua Forum Peneliti Denpasar Tjok Istri Sintawati mengatakan tujuan kegiatan itu mempertemukan para peneliti muda Kota Denpasar dengan para pengusaha.
Melalui pertemuan tersebut, katanya, hasil penelitian anak-anak muda itu akan terbuka dan dilirik para pengusaha untuk selanjutnya dikembangkan dalam bisnis mereka.
"Jadinya, dengan begitu hasil penelitian teman-teman ini tidak berhenti hanya sebagai laporan penelitian yang dipresentasikan di hadapan juri lomba, tetapi dapat dikembangkan lebih lanjut," ucap siswi kelas 12 SMAN 3 Denpasar itu.
Adapun hasil penelitian yang dipresentasikan dalam acara "Pitching Invensi 2019" itu, adalah "Genit Spray: Penolak Alami dari Ekstrak Bunga Gumitir sebagai Penolak Nyamuk Aedes Aegypti" oleh Sintia Arnita Damayanti, Kadek Ninda Nandita Putri, Dewa Ayu Anandari Nirmala Dewi, Dewa Ayu Savitri, dan Mutiara Diva Ramadhani.
Begitu juga penelitian tentang "Biokeramik dari Limbah Cangkang Kerang Hijau dan Tongkol Jagung" oleh A.A.I. Prajna Canricha Pradani, Ida Ayu Viyanthi Kurnia Devi, Ni Made Tiara Chandra Acintya, Putu Devangga Makarabaja, dan Anak Agung Bagus Tito Indra Prawira Negara.
Selain itu, "Kombinasi Ekstrak Daun Pegagan, Temulawak, dan Tapak Liman sebagai Suplemen Peningkat Daya Ingat" oleh Kadek Putra Puja Wirawan, Komang Tia Trismayadevi, Putu Puan Maharani, Putu Eka Kusuma Wardani, dan Ni Made Widya Apsari Cahyadewi.
Hasil penelitian lainnya, "Bioisolator dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang, Jerami Padi, dan Limbah Cangkang Telur" oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, "Rompi Anti Peluru Seri 1 dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang dan Limbah Jerami Padi" oleh Ni Made Galuh Cakrawati Dharma Wijaya, Sang Ayu Rania Callista Astarina, dan I Ketut Cahaya Tirta Darma Putra.
Selain itu, "Papan Lantai Ramah Lingkungan Dari Kombinasi Sampah Daun Tanaman Ketapang, Jerami Padi, dan Limbah Cangkang Telur" oleh Ni Made Galuh Cakrawati Darma Wijaya, "Micoboard dari Limbah Plastik dan Limbah Tongkol Jagung" oleh I Gusti Agung Ayu Desinta Linggarcani, Ni Putu Ayu Finansya Saptarini, Luh Putu Cahyaning Saraswati, Anak Agung Istri Dina Wahyuni, Dewa Gede Agata Yudistira Tangeb, dan Made Widiadnyani.
Selain itu, "Helm dari Biokomposit Kombinasi Limbah Jerami Padi, dan Limbah Kulit Jagung" serta "Prototype Rompi Anti-Peluru dari Kombinasi Serat Sisal dan Sampah Daun Bambu".
Hasil-hasil penelitian tersebut telah mendapat penghargaan di berbagai ajang. "Helm" mendapat medali perak di WYIE (Malaysia) 2018 dan di WICO 2018 (Korea), "Rompi Anti Peluru Serat Sisal" meraih tiga medali emas masing-masing di TID 2019 (Thailand), WYIE (Malaysia) 2019, dan JDIE 2019 (Jepang), "Genit Spray" meraih medali emas TID 2019 (Thailand), "Biokeramik" meraih medali perak WICO (Korea) dan Juara 1 Wirausaha Muda Denpasar 2018 , "Eling Suplemen" meraih juara 1 Denpasar Inovasi Award 2018, medali perunggu SIIF 2018 (Korea), medali perak JDIE 2019 (Jepang), dan medali perak ISIF 2019 (Bali).
"Bioisolator dan Papan Ramah Lingkungan" telah sukses menyabet penghargaan pada Denpasar Inovasi Award dan berbagai lomba internasional, seperti juara Denpasar Inovasi Award dan di berbagai lomba internasional, dan "Micoboard" telah meraih medali emas ISIF 2019 (Bali) dan medali emas WICO 2019 (Korea).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019