Dinas Perhubungan  Kota Denpasar, Bali menyelenggarakan pemilihan pelajar pelopor keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Denpasar tahun 2019.

Sekretaris Daerah Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara di Denpasar, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut untuk mewujudkan peran serta masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap perilaku pelajar dalam disiplin berlalu lintas.

Ia mengatakan pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ ini harus dilakukan, karena permasalahan yang sering dihadapi di Kota Denpasar, adalah kemacetan, kebersihan, kependudukan dan pedagang kaki lima, serta pencemaran udara.

Dia mengatakan dampak yang paling banyak dihadapi di perkotaan dengan bergesernya fungsi lahan di beberapa ruas jalan akibat perkembangan dari pembangunan yang sulit dibendung.

Denpasar merupakan jalur lalu lintas dari kabupaten lainnya, sehingga menimbulkan berbagai persoalan, seperti meningkatnya kepemilikan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat dari tahun ke tahun.

Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan beberapa pelajar berperilaku ugal-ugalan saat berkendara tanpa memperhatikan rambu dan marka jalan, sehingga sering menimbulkan kecelakaan. 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, menurut dia, selain menyelenggarakan pemilihan  pelajar  pelopor keselamatan LLAJ , Dishub juga telah melakukan beberapa upaya di antaranya menata lalu lintas dengan rekayasa lalu lintas pada beberapa ruas jalan tertentu.

Langkat tersebut dilakukan di Denpasar bertujuan untuk keselamatan pemakai jalan dengan memasang fasilitas lalu lintas, seperti rambu, marka jalan dan "pelican crossing dan guardrail".

Selain memasang rambu dan marka, kata dia, pihaknya juga mengecat marka dan memasang rambu pada jalan yang belum terpasang.

Dikatakannya, pemerintah kota juga memasang marka disabilitas di kawasan pendidikan, pasar, pariwisata, rumah sakit dan pedestrian. Untuk mengedukasi anak-anak usia dini, Pemkot Denpasar membangun Taman Lalu Lintas di Lapangan Lumintang.

Selain itu, Dishub juga melakukan pembinaan dan penyuluhan keselamatan lalu lintas angkutan jalan ke sekolah-sekolah, dan juga menyediakan lajur roda dua, pengadaan RHK dan zona selamat sekolah di beberapa kawasan sekolah, memperbaiki pedestrian pejalan kaki sepanjang Jalan Gajah Mada dan ruas jalan lainnya, serta mengadakan penataan ruas jalan untuk parkir di jalan umum.

Dengan diselenggarakan pemilihan pelajar pelopor keselamatan LLAJ diharapkan para pelajar pelopor keselamatan berlalu lintas menjadikan contoh di Kota Denpasar yang peduli terhadap keselamatan generasi muda sebagai pewaris pembangunan di masa depan. Untuk mewujudkan lalu lintas yang aman, nyaman dan lancar juga diperlukan partisipasi dari semua masyarakat sendiri.

Sementara Kadis Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan mengatakan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Ketertiban Lalu Lintas Angkutan Jalan rutin dilaksanakan. Pelajar yang berhasil dinobatkan sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas Kota Denpasar akan diikutsertakan dalam pemilihan serupa di tingkat provinsi dan nasional.

Ia menjelaskan tentangtahun 2018, Pelajar Pelopor Kota Denpasar berhasil meraih juara III tingkat Nasional, tahun 2017 meraih juara II tingkat nasional yang diwakili SMA 4 Denpasar.

Tterkait dengan kriteria penilaian meliputi pengetahuan Bahasa Inggris, sikap mental dan etika ilmu kepemimpinan serta karya tulis.

Tim penilai dalam kegiatan tersebut, yakni Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Polresta Denpasar, BNN, Kesbangpol, Dikpora dan Kisara yang melibatkan sebanyak 20 sekolah SMA/SMK di Kota Denpasar.

"Saya berharap ke depan para pemuda pelopor keselamatan mampu menjadi agen perubahan, merubah prilaku pengguna jalan di Kota Denpasar melalui pelajar sebagai generasi penerus mensosialisasikan ke sekolah-sekolah tentang tertib lalu lintas. Paling tidak sepuluh besarnya kita rekrut menjadi anggota Komunitas Peduli lalu lintas," kata Sriawan.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019