Tim SAR Ungasan mengevakuasi wisatawan Asal Perancis, Mathieu Obispo (48) yang terjatuh saat bermain paragliding di dasar tebing Pantai Bali Cliff Ungasan, Kabupaten Badung.
"Ada personel yang diberangkatkan terlebih dahulu menggunakan rescue trail, selanjutnya segera menyusul personel lainnya dengan rapid deployment land SAR unit, dan jumlah personel yang berangkat ada sekitar delapan orang," kata Pelaksana Harian Kepala Kantor Basarnas Bali, I Made Junetra di Badung, Rabu.
Ia juga menjelaskan laporan diterima sekitar 30 menit pascakejadian. Untuk itu tim SAR yang diberangkatkan membawa perlengkapan yang didukung dengan peralatan mountenering dan perlengkapan medis.
Kasi Ops Basarnas Bali Ida Bagus Surya Wirawan yang kini berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa penyebab dari cedera yang dialami Mathieu Obispo, diduga karena faktor alam. Dalam hal ini, saat bermain paragliding, korban tidak bisa mengendalikan arah angin yang mengakibatkan tidak seimbang dan terjatuh.
"Sepertinya karena faktor alam ya, jadi saat itu nggak bisa mengendalikan arah angin, dan anginnya kencang, sehingga dia (korban Mathieu Obispo) terjatuh, dan juga sebelum bermain, pasti diperiksa juga sama petugasnya di sana sebelum melakukan paragliding," katanya.
Ia menambahkan, saat bermain paragliding tersebut, petugas dari paragliding Ungasan sudah berusaha menghubungi melalui HT, ketika mengetahui kehilangan frekuensi dari korban, namun sambungan komunikasi dengan korban terputus.
"Mereka sempat lost contact juga, frekuensi HT-nya itu terputus dan tidak terhubung ke korban ini. Saat itu juga kru di sana langsung mencari korban," ujarnya.
Baca juga: 16-18 Agustus, kejuaraan paralayang Asia 2019 diadakan di Pantai Pandawa
Sebelumnya beberapa wisatawan pernah bermain paragliding dan juga pernah ada yang mengalami kasus serupa, namun mereka hanya luka-luka ringan. Akibat terjatuh saat bermain paragliding, wisatawan asal Perancis itu mengalami cidera patah tulang pada bagian paha kanannya. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar para wisatawan maupun pemandu wisatawannya, selalu memeriksa dan melihat situasi dan kondisi cuaca.
Baca juga: Peserta asal Korsel terkesan dengan Paralayang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Ada personel yang diberangkatkan terlebih dahulu menggunakan rescue trail, selanjutnya segera menyusul personel lainnya dengan rapid deployment land SAR unit, dan jumlah personel yang berangkat ada sekitar delapan orang," kata Pelaksana Harian Kepala Kantor Basarnas Bali, I Made Junetra di Badung, Rabu.
Ia juga menjelaskan laporan diterima sekitar 30 menit pascakejadian. Untuk itu tim SAR yang diberangkatkan membawa perlengkapan yang didukung dengan peralatan mountenering dan perlengkapan medis.
Kasi Ops Basarnas Bali Ida Bagus Surya Wirawan yang kini berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa penyebab dari cedera yang dialami Mathieu Obispo, diduga karena faktor alam. Dalam hal ini, saat bermain paragliding, korban tidak bisa mengendalikan arah angin yang mengakibatkan tidak seimbang dan terjatuh.
"Sepertinya karena faktor alam ya, jadi saat itu nggak bisa mengendalikan arah angin, dan anginnya kencang, sehingga dia (korban Mathieu Obispo) terjatuh, dan juga sebelum bermain, pasti diperiksa juga sama petugasnya di sana sebelum melakukan paragliding," katanya.
Ia menambahkan, saat bermain paragliding tersebut, petugas dari paragliding Ungasan sudah berusaha menghubungi melalui HT, ketika mengetahui kehilangan frekuensi dari korban, namun sambungan komunikasi dengan korban terputus.
"Mereka sempat lost contact juga, frekuensi HT-nya itu terputus dan tidak terhubung ke korban ini. Saat itu juga kru di sana langsung mencari korban," ujarnya.
Baca juga: 16-18 Agustus, kejuaraan paralayang Asia 2019 diadakan di Pantai Pandawa
Sebelumnya beberapa wisatawan pernah bermain paragliding dan juga pernah ada yang mengalami kasus serupa, namun mereka hanya luka-luka ringan. Akibat terjatuh saat bermain paragliding, wisatawan asal Perancis itu mengalami cidera patah tulang pada bagian paha kanannya. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar para wisatawan maupun pemandu wisatawannya, selalu memeriksa dan melihat situasi dan kondisi cuaca.
Baca juga: Peserta asal Korsel terkesan dengan Paralayang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019