PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan pasokan listrik sejumlah bandara di bawah pengelolaan perseroan di Pulau Jawa dan Bali masih normal sehubungan gangguan listrik PLN pada Minggu (4/8) siang yang menyebabkan listrik daerah Jabodetabek hingga Jawa Tengah padam.
Kegiatan operasional dan pelayanan kebandarudaraan lainnya, baik di sisi darat (landside) maupun sisi udara (airside), juga masih berjalan normal.
"Manajemen telah mengantisipasi potensi dampak gangguan listrik di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa ini dengan berkoordinasi secara intens dengan stakeholder dan menyiagakan genset sebagai pasokan cadangan listrik di terminal bandara-bandara," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Adapun bandara-bandara Angkasa Pura I yang berada di Pulau Jawa dan Bali yaitu Bandara Jenderal Achmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pihak perseroan berharap gangguan listrik ini dapat segera diatasi oleh PLN dan pasokan listrik dapat berjalan dengan normal kembali.
PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu BUMN pengelola bandara di Indonesia. Angkasa Pura I mengelola 14 bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Selain itu, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang.
Perusahaan juga mempunyai lima anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail, demikian Handy Heryudhitiawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Kegiatan operasional dan pelayanan kebandarudaraan lainnya, baik di sisi darat (landside) maupun sisi udara (airside), juga masih berjalan normal.
"Manajemen telah mengantisipasi potensi dampak gangguan listrik di sebagian besar wilayah di Pulau Jawa ini dengan berkoordinasi secara intens dengan stakeholder dan menyiagakan genset sebagai pasokan cadangan listrik di terminal bandara-bandara," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Adapun bandara-bandara Angkasa Pura I yang berada di Pulau Jawa dan Bali yaitu Bandara Jenderal Achmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Pihak perseroan berharap gangguan listrik ini dapat segera diatasi oleh PLN dan pasokan listrik dapat berjalan dengan normal kembali.
PT Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu BUMN pengelola bandara di Indonesia. Angkasa Pura I mengelola 14 bandara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sam Ratulangi Manado, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.
Selain itu, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, Bandara Internasional Lombok Praya, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang.
Perusahaan juga mempunyai lima anak perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Properti, PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT Angkasa Pura Retail, demikian Handy Heryudhitiawan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019