Amlapura (Antara Bali) - Bahan baku batu hitam yang merupakan endapan sisa lahar Gunung Agung tahun1963 di Kabupaten Karangasem, Bali semakin menipis, akibat banyak warga masyarakat Bali menggunakan  batu hitam pekat itu untuk membangun tempat suci (pura).

"Kecamatan Selat, dan Kecamatan Bebandem kini tidak ada lagi bahan baku batu  hitam," kata salah seorang pengrajin batu hitam  di Desa Selat Duda, Kecamatan Selata, I Komang Artha, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini bahan baku batu hitam itu hanya ada di Kecamatan Kubu, Karangasem.

Dan itupun mulai menipis keberadaannya. Jika di Kecamatan Kubu bahan baku itu habis secara otomatis pihaknya akan berhenti memproduksi bahan bangunan dari batu hitam itu.

Pria asal Desa Selat Duda, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem itu juga  mengakui, bahan baku batu hitam yang sering digunakan untuk bangunan suci di Bali itu sudah kian terkikis keberadaannya.(**/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011