Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Universitas Udayana I Wayan Windia menilai para pengambil kebijakan di Bali belum memihak pada keberlanjutan ekosistem pengairan pertanian tradisional, subak.
Padahal subak merupakan yang terbaik di antara sistem pertanian yang selama ini ditetapkan di Indonesia, katanya di Denpasar, Sabtu.
Windia yang juga Ketua Grup Riset Sistem Subak mengatakan banyak wacana yang mengkhawatirkan alih fungsi lahan sawah yang berkembang sangat pesat karena setiap tahun lebih dari 1.000 hektare sawah beralih fungsi ke luar sektor pertanian.
"Kondisi tersebut memerlukan pelaksanaan tata ruang yang tegas sesuai dengan hukum dengan menentukan jumlah sawah yang ada di Bali (sawah abadi) yang dijabatkan dalam delapan kabupaten dan satu kota di Bali," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Padahal subak merupakan yang terbaik di antara sistem pertanian yang selama ini ditetapkan di Indonesia, katanya di Denpasar, Sabtu.
Windia yang juga Ketua Grup Riset Sistem Subak mengatakan banyak wacana yang mengkhawatirkan alih fungsi lahan sawah yang berkembang sangat pesat karena setiap tahun lebih dari 1.000 hektare sawah beralih fungsi ke luar sektor pertanian.
"Kondisi tersebut memerlukan pelaksanaan tata ruang yang tegas sesuai dengan hukum dengan menentukan jumlah sawah yang ada di Bali (sawah abadi) yang dijabatkan dalam delapan kabupaten dan satu kota di Bali," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011