Semburan abu vulkanik dari Gunung Bromo yang mengalami erupsi disertai lahar dingin pada Jumat sore kurang lebih pada pukul 16.37 WIB, mengarah ke wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan menyebabkan hujan abu tipis.
Humas Taruna Siaga bencana (Tagana) Kabupaten Malang Ali Usman di Malang, Jumat malam, mengatakan bahwa pihaknya mencatat setidaknya ada dua wilayah di Kabupaten Malang terkena semburan abu vulkanik Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.
"Berdasarkan laporan awal ada hujan abu di Desa Gubuklakah, dan Dusun Drigu Poncokusumo," kata Ali, kepada ANTARA.
Ali menambahkan, meskipun di dua wilayah di Kabupaten Malang tersebut terkena hujan abu vulkanis dari Gunung Bromo, volume abu masih bisa dikatakan tipis.
Desa Gubuklakah terletak di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, yang kurang lebih berjarak kurang lebih 14,4 kilometer. Sementara Dusun Drigu Desa Poncokusumo Kabupaten Malang, memiliki jarak kurang lebih 20 kilometer.
Baca juga: Erupsi, Gunung Bromo semburkan lahar dingin
Erupsi Gunung Bromo yang terjadi kurang lebih pukul 16.37 WIB tersebut, terjadi selama tujuh menit 14 detik. Erupsi tersebut terekam pada seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter.
Namun, tinggi kolom abu vulkanik Gunung Bromo hingga saat ini tidak bisa terdeteksi akibat cuaca di lokasi tertutup kabut pada saat terjadi erupsi. Saat ini status Gunung Bromo berada pada Level II (Waspada), dan masyarakat sekitar serta wisatawan tidak diperbolehkan mendekat dengan radius satu kilometer dari kawah.
Cuaca di sekitar Gunung Bromo dilaporkan berawan, mendung, dan hujan dengan curah hujan 0,4 milimeter. Angin bertiup lemah ke arah Selatan, Barat Daya, dan Barat laut.
Baca juga: Bupati Klungkung hapus biaya perawatan korban erupsi Gunung Agung
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019