Pebalap Amerika Serikat Tejay Van Garderen mengalami kecelakaan pada etape ketujuh sehingga membuatnya terpaksa terhenti dari Tour de France 2019.
Van Garderen mengalami patah pergelangan tangan akibat kecelakaan tersebut.
Insiden tersebut terjadi tujuh kilometer sebelum menuju etape terpanjang tour, Belfort. Van Garderen menabrak pembatas jalan yang menyebabkan ia terperosok hingga tangan, wajah, dan badan bagian depannya terluka.
“Tubrukan disebabkan karena kesalahan saya,” kata Van Garderen seperti dikutip dari laman resmi tim sepedanya Education First Pro Cycling.
“Saya melihat ke bawah sepeda karena saya rasa ada yang tersangkut, mungkin kertas, lalu saya menubruk pembatas. Saya tidak menyalahkan diri sendiri, dan saya harap tidak ada yang terluka karena saya.”
Rekan-rekan satu tim Van Garderen dari EF Education First Pro Cycling berkumpul di sekitar dia setelah insiden itu terjadi. Ia pun segera mendapatkan bantuan medis, kemudian kembali menaiki sepedanya pada 223 km sebelum finis di Chalon-sur-Saone.
Namun setelah itu, Garderen hilang kontak dengan grupnya di lima kilometer terakhir sebelum garis finis.
Baca juga: Pebalas sepeda Froome alami kecelakaan fatal
Baca juga: Pebalap Prancis Julian Alaphilippe juara etape tiga
Ia mendapatkan perawatan medis di garis finis dengan kepala dokter dari tim EF, Kevin Sprouse dan dokter di tour. Setelah menjalani X-ray, tim dokter menyatakan bahwa Garderen mengalami patah pergelangan tangan.
“Setelah etape selesai, luka Tejay langsung dibersihkan dan diperban, lalu kami lakukan X-ray untuk memastikan dia tidak mengalami pergeseran fraktur di telapak tangan kirinya. Saat ini tangannya sudah dibalut dan dia tidak akan ikut etape delapan,” kata Sprouse.
Sprouse mengatakan Garderen diperkirakan absen dalam tour hingga dua minggu ke depan.
“Kami akan kehilangan dia dalam tim,” tambah Vaughters. “Dia telah menunjukkan kehebatannya. Kami harap dia bisa cepat pulih dan kembali lagi balapan.”
“Yang saya pikirkan sekarang adalah kekecewaan, bagi saya pribadi dan tim,” kata Van Garderen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Van Garderen mengalami patah pergelangan tangan akibat kecelakaan tersebut.
Insiden tersebut terjadi tujuh kilometer sebelum menuju etape terpanjang tour, Belfort. Van Garderen menabrak pembatas jalan yang menyebabkan ia terperosok hingga tangan, wajah, dan badan bagian depannya terluka.
“Tubrukan disebabkan karena kesalahan saya,” kata Van Garderen seperti dikutip dari laman resmi tim sepedanya Education First Pro Cycling.
“Saya melihat ke bawah sepeda karena saya rasa ada yang tersangkut, mungkin kertas, lalu saya menubruk pembatas. Saya tidak menyalahkan diri sendiri, dan saya harap tidak ada yang terluka karena saya.”
Rekan-rekan satu tim Van Garderen dari EF Education First Pro Cycling berkumpul di sekitar dia setelah insiden itu terjadi. Ia pun segera mendapatkan bantuan medis, kemudian kembali menaiki sepedanya pada 223 km sebelum finis di Chalon-sur-Saone.
Namun setelah itu, Garderen hilang kontak dengan grupnya di lima kilometer terakhir sebelum garis finis.
Baca juga: Pebalas sepeda Froome alami kecelakaan fatal
Baca juga: Pebalap Prancis Julian Alaphilippe juara etape tiga
Ia mendapatkan perawatan medis di garis finis dengan kepala dokter dari tim EF, Kevin Sprouse dan dokter di tour. Setelah menjalani X-ray, tim dokter menyatakan bahwa Garderen mengalami patah pergelangan tangan.
“Setelah etape selesai, luka Tejay langsung dibersihkan dan diperban, lalu kami lakukan X-ray untuk memastikan dia tidak mengalami pergeseran fraktur di telapak tangan kirinya. Saat ini tangannya sudah dibalut dan dia tidak akan ikut etape delapan,” kata Sprouse.
Sprouse mengatakan Garderen diperkirakan absen dalam tour hingga dua minggu ke depan.
“Kami akan kehilangan dia dalam tim,” tambah Vaughters. “Dia telah menunjukkan kehebatannya. Kami harap dia bisa cepat pulih dan kembali lagi balapan.”
“Yang saya pikirkan sekarang adalah kekecewaan, bagi saya pribadi dan tim,” kata Van Garderen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019