Rafael Nadal mengaku tidak mengeluarkan aksinya secara maksimal saat menghadapi Roger Federer dalam pertandingan perebutan posisi final Wimbledon 2019.
Meski mencetak 10 ace, 32 winners dengan hanya 25 kesalahan namun statistik yang mengesankan tak cukup membuat petenis Spanyol itu melampaui peringkat tiga dunia Federer.
"Sayangnya saya tidak merasa hebat seperti hari-hari sebelumnya. Ketika mulai memukul bola, saya merasa tidak bisa menguasai lapangan," tutur peringkat dua dunia ini melalui atptour.com, Sabtu.
Meski Nadal memimpin catatan pertemuan mereka dengan 24-16, namun ia harus berbesar hati menyerahkan kursi ke final kepada Federer, yang tampil menghasilkan 51 winners hanya dengan 27 kesalahan sendiri.
Terlebih Federer tercatat telah memenangkan tiga dari empat pertandingan mereka di lapangan rumput, membuktikan kekuatan juara delapan kali Wimbledon itu tidak bisa diremehkan.
"Dia selalu mampu melakukan hal-hal yang paling sulit dengan mudah. Dia bisa bergerak di dalam lapangan lebih cepat dari siapa pun. Dia memberi tekanan pada lawan sepanjang waktu karena dia memiliki kemampuan untuk mengambil bola lebih awal dari orang lain. Itu mungkin hal yang paling sulit untuk diwujudkan dan dia mampu melakukannya dengan sangat baik," katanya terkait performa Federer di lapangan rumput.
Meski kalah, Nadal memiliki persiapan untuk menghadapi musim lapangan keras Amerika Serikat, selain itu ia juga menjadi pemain pertama yang lolos ke Final Nitto ATP tahun ini, yang diadakan di London pada 10-17 November.
Baca juga: Pertemuan fenomenal Federer lawan Nadal
Baca juga: Venus terangkan insiden "berdarah"
Meskipun Nadal kecewa karena gagal untuk memenangkan gelar Wimbledon ketiganya, petenis berusia 33 tahun ini akan meninggalkan "The Championships" dengan pengalaman positif selama dua minggu di London.
"Ini bukan hari untuk mencari alasan. Saya sudah bermain dengan energi yang tepat dan dengan intensitas yang tepat sepanjang turnamen. Dia memainkan pertandingan yang hebat dan berhasil dengan baik, selamat untuknya," pungkas Nadal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Meski mencetak 10 ace, 32 winners dengan hanya 25 kesalahan namun statistik yang mengesankan tak cukup membuat petenis Spanyol itu melampaui peringkat tiga dunia Federer.
"Sayangnya saya tidak merasa hebat seperti hari-hari sebelumnya. Ketika mulai memukul bola, saya merasa tidak bisa menguasai lapangan," tutur peringkat dua dunia ini melalui atptour.com, Sabtu.
Meski Nadal memimpin catatan pertemuan mereka dengan 24-16, namun ia harus berbesar hati menyerahkan kursi ke final kepada Federer, yang tampil menghasilkan 51 winners hanya dengan 27 kesalahan sendiri.
Terlebih Federer tercatat telah memenangkan tiga dari empat pertandingan mereka di lapangan rumput, membuktikan kekuatan juara delapan kali Wimbledon itu tidak bisa diremehkan.
"Dia selalu mampu melakukan hal-hal yang paling sulit dengan mudah. Dia bisa bergerak di dalam lapangan lebih cepat dari siapa pun. Dia memberi tekanan pada lawan sepanjang waktu karena dia memiliki kemampuan untuk mengambil bola lebih awal dari orang lain. Itu mungkin hal yang paling sulit untuk diwujudkan dan dia mampu melakukannya dengan sangat baik," katanya terkait performa Federer di lapangan rumput.
Meski kalah, Nadal memiliki persiapan untuk menghadapi musim lapangan keras Amerika Serikat, selain itu ia juga menjadi pemain pertama yang lolos ke Final Nitto ATP tahun ini, yang diadakan di London pada 10-17 November.
Baca juga: Pertemuan fenomenal Federer lawan Nadal
Baca juga: Venus terangkan insiden "berdarah"
Meskipun Nadal kecewa karena gagal untuk memenangkan gelar Wimbledon ketiganya, petenis berusia 33 tahun ini akan meninggalkan "The Championships" dengan pengalaman positif selama dua minggu di London.
"Ini bukan hari untuk mencari alasan. Saya sudah bermain dengan energi yang tepat dan dengan intensitas yang tepat sepanjang turnamen. Dia memainkan pertandingan yang hebat dan berhasil dengan baik, selamat untuknya," pungkas Nadal.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019