Denpasar (Antara Bali) - Guru Besar Universitas Udayana Prof Dr I Wayan Windia berharap organisasi pengairan tradisional dalam bidang pertanian (subak) di Bali bisa diterima  organisasi dunia yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia (WBD).

"Dengan diakuinya subak sebagai salah satu dari empat kawasan yang diusulkan menjadi WBD di Bali akan muncul tantangan yang kuat bagi pengambil keputusan untuk membuat kebijakan menjadikan subak tetap kokoh," kata Windia yang juga sekretaris tim penyusunan proposal WBD, di Denpasar, Sabtu.

Ia sebelumnya bersama tim dari pemerintah pusat dan Pemprov Bali selama seminggu mendampingi Augusto Vilanon selaku ketua tim dari UNESCO melihat dari dekat empat kawasan di Pulau Dewata yang diusulkan menjadi WBD.

Keempat kawasan tersebut meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pekerisan, Kabupaten Gianyar; kawasan Catur Angga Batukaru, Kabupaten Tabanan; Danau Batur, Kabupaten Bangli; dan Pura Taman Ayun di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.

Keempat kawasan tersebut diperkuat 17 subak di wilayah Kabupaten Gianyar dan daerah gudang beras di Kabupaten Tabanan.*

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011