Sebanyak 25 kabupaten/kota yang menjadi anggota JKPI mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-7 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang dibuka Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri selaku Ketua Presidium JKPI, di Villa Taman Surgawi Ujung, sejak Jumat (21/6) hingga Minggu (23/6).
Informasi yang diterima dari Diskominfo Pemkab setempat, Rabu, menyebutkan rakernas digelar selama tiga hari itu diisi dengan pemaparan dari Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal. Dalam sambutannya, Asfarinal menyinggung perencanaan tata ruang wilayah yang harus dipikirkan secara matang, agar tidak merusak kekayaan pusaka yang bernilai tinggi yang dimiliki tiap wilayah.
"Jangan sampai, pengalaman negara-negara besar seperti Tiongkok, Yunani, Perancis, Spanyol ataupun Italia, yang melakukan berbagai perubahan tata ruang dengan perencanaan yang tidak matang, terjadi di Indonesia," katanya disela-sela rakernas yang dimeriahkan dengan Festival Pusaka Nusantara 2019 dan peringatan HUT ke-379 Kota Amlapura itu.
Berdasarkan penelitian, katanya, hal tersebut telah menjadikan negara-negara itu mengalami kerugian besar secara ekonomi, terutama di bidang pariwisata. "Karena kerusakan pusaka yang bernilai tinggi itu banyak wisatawan yang beralih dengan mengunjungi kawasan yang masih memiliki kekayaan pusaka," katanya.
Asfarinal mengimbau kepada anggota JKPI, khususnya para kepala daerah agar selalu meningkatkan kesadaran akan budaya dan kekayaan pusaka yang dimiliki daerahnya masing-masing. Terus menjaga ciri khasnya dan terus menghargai sejarah. Kapala daerah juga diimbau untuk memperhatikan pendidikan agar generasi penerus ditanamkan rasa cinta dan bangga akan kekayaan pusakanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Karangasem, Mas Sumatri berharap kedatangan para peserta rakernas JKPI di Kabupaten Karangasem mendorong masyarakat Karangasem memelihara pusaka, baik pusaka alam, budaya dan saujana di Kabupaten Karangasem. Hingga saat ini pusaka tersebut masih terpelihara dengan baik, karena pusaka yang ada di Kabupaten Karangasem berkaitan erat dengan kehidupan dan penghidupan masyarakat Karangasem.
Ia mengatakan, sebagaimana disepakati bersama,rangkaian Rakernas JKPI VII dengan beberapa agenda yaitu Pameran Keris, Pameran Pusaka Nusantara, Pawai Pusaka Nusantara, Gelar Budaya, Pawai Budaya Nusantara, dan hari ini puncaknya yaitu Rakernas para Bupati/Walikota Anggota JKPI serta nanti dilanjutkan dengan Jelajah/anjangsana ke salah satu Desa Tua yang sudah mendapatkan Program P3KP yaitu Desa Tenganan Pegeringsingan.
Sesuai semangat didirikannya JKPI dengan tujuan menjaga kelestarian benda cagar budaya dan peninggalan sejarah di Indonesia maka sudah saatnya kita semua untuk menempatkan penerapan kegiatan penataan dan pelestarian pusaka sebagai strategi utama pengembangan kota. Sehingga, masing-masing Kota yang berkembang memiliki “Identitas Kota".
"Harapan kami dalam Rakornas JKPI VII ini dapat melahirkan sebuah pemikiran bersama untuk mewujudkan Kota Pusaka Indonesia Menuju Kota Pusaka Dunia yang dituangkan dalam Deklarasi Karangasem," ucapnya.
Untuk itu dalam kesempatan itu, Bupati Mas Sumatri selaku Ketua Presidium Kota Pusaka Indonesia mengajak Seluruh Anggota JKPI dan memohon pada Dirjen untuk dapat bersama memperjuangkan agar salah satu Kota Pusaka Indonesia dapat diakui dan menjadi Warisan Dunia.
Baca juga: Mendikbud buka Festival JKPI di Karangasem-Bali
Baca juga: Siak belajar jadi tuan rumah Festival Pusaka Nusantara 2020 dari Bali
Hari Kebangkitan Nasional
Sementara itu, dalam upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 bertempat di Lapangan Tanah Aron, Karangasem, Senin (24/6), Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri menyerukan "Bangkit Untuk Bersatu" sebagai tema acara itu.
Selaku inspektur upacara bendera yang dihadiri anggota Forkopimda serta pejabat dan jajaran OPD di lingkungan Pemkab Karangasem tersebut, Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, yang membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menekankan, semangat gotong-royong yang harus ditanamkan seluruh lapisan masyarakat.
"Bangsa ini adalah bangsa yang besar, yang telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad, maka dari itu gotong-royong adalah kunci untuk kita agar tetap bersatu," ujarnya.
Ketika diminta merumuskan dasar Negara Indonesia dalam pidato di hadapan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno, menawarkan Pancasila yang berintikan lima asas.
Namun Bapak Proklamator Republik Indonesia tersebut juga memberikan pandangan bahwa jika nilai-nilai Pancasila tersebut diperas ke dalam tiga sila, bahkan satu "sila" tunggal, maka yang menjadi intinya inti, "core of the core", adalah gotong-royong.
Bupati Mas Sumatri juga menambahkan bukan hanya di tanah Jawa, semangat persatuan dan gotong-royong telah mengakar dan menyebar di seluruh Nusantara, yang dibuktikan dengan berbagai kearifan dalam mengutamakan persatuan yang terdapat di seluruh suku, adat, dan budaya di Indonesia.
"Meski kita gali dari kearifan nenek-moyang kita yang telah dipupuk selama berabad-abad, namun sejatinya jiwa gotong-royong bukanlah semangat yang sudah renta,Sampai kapan pun semangat ini akan senantiasa relevan," tegas Bupati Mas Sumatri.
Sebagaimana diserukan oleh Presiden Joko Widodo pada pidato di depan sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2018 lalu, dari tanah Minang kita diimbau dengan petuah ‘Barek diwarisi pepatah Sunda yang berbunyi 'Sacangreud pageuh, sagolek pangkek’.
Dari Bumi Anging Mamiri, kita bersama-sama belajar ‘Reso temma-ngingi, nama-Iomo, naIe-tei, pammase dewata’. Dari Bumi Gora, kita diminta: ‘Bareng bejukung, bareng bebose’. Dari Banua Banjar kita bersama-sama menjunjung ‘Waja sampai kaputing'. Semua menganjurkan bekerja secara gotong royong.
Dalam akhir sambutan bupati wanita pertama di Karangasem itu mengajak masyarakat semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global. "Mari Indonesia Bangkit! Indonesia Bersatu !," serunya.
Setelah Upacara Bendera usai, Bupati Mas Sumatri beserta jajarannya melakukan tabur bunga ke Tugu Pahlawan, dimana tujuan dari ziarahnya adalah mendoakan para pendahulu dan pahlawan, yang telah berjuang untuk Nusa dan Bangsa. (*)
Baca juga: Bupati Karangasem Mas Sumatri serukan "Bangkit Untuk Bersatu"
Baca juga: Pemkab Karangasem ucapkan Selamat Idul Fitri 1440 H
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Informasi yang diterima dari Diskominfo Pemkab setempat, Rabu, menyebutkan rakernas digelar selama tiga hari itu diisi dengan pemaparan dari Direktur Eksekutif JKPI Asfarinal. Dalam sambutannya, Asfarinal menyinggung perencanaan tata ruang wilayah yang harus dipikirkan secara matang, agar tidak merusak kekayaan pusaka yang bernilai tinggi yang dimiliki tiap wilayah.
"Jangan sampai, pengalaman negara-negara besar seperti Tiongkok, Yunani, Perancis, Spanyol ataupun Italia, yang melakukan berbagai perubahan tata ruang dengan perencanaan yang tidak matang, terjadi di Indonesia," katanya disela-sela rakernas yang dimeriahkan dengan Festival Pusaka Nusantara 2019 dan peringatan HUT ke-379 Kota Amlapura itu.
Berdasarkan penelitian, katanya, hal tersebut telah menjadikan negara-negara itu mengalami kerugian besar secara ekonomi, terutama di bidang pariwisata. "Karena kerusakan pusaka yang bernilai tinggi itu banyak wisatawan yang beralih dengan mengunjungi kawasan yang masih memiliki kekayaan pusaka," katanya.
Asfarinal mengimbau kepada anggota JKPI, khususnya para kepala daerah agar selalu meningkatkan kesadaran akan budaya dan kekayaan pusaka yang dimiliki daerahnya masing-masing. Terus menjaga ciri khasnya dan terus menghargai sejarah. Kapala daerah juga diimbau untuk memperhatikan pendidikan agar generasi penerus ditanamkan rasa cinta dan bangga akan kekayaan pusakanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Karangasem, Mas Sumatri berharap kedatangan para peserta rakernas JKPI di Kabupaten Karangasem mendorong masyarakat Karangasem memelihara pusaka, baik pusaka alam, budaya dan saujana di Kabupaten Karangasem. Hingga saat ini pusaka tersebut masih terpelihara dengan baik, karena pusaka yang ada di Kabupaten Karangasem berkaitan erat dengan kehidupan dan penghidupan masyarakat Karangasem.
Ia mengatakan, sebagaimana disepakati bersama,rangkaian Rakernas JKPI VII dengan beberapa agenda yaitu Pameran Keris, Pameran Pusaka Nusantara, Pawai Pusaka Nusantara, Gelar Budaya, Pawai Budaya Nusantara, dan hari ini puncaknya yaitu Rakernas para Bupati/Walikota Anggota JKPI serta nanti dilanjutkan dengan Jelajah/anjangsana ke salah satu Desa Tua yang sudah mendapatkan Program P3KP yaitu Desa Tenganan Pegeringsingan.
Sesuai semangat didirikannya JKPI dengan tujuan menjaga kelestarian benda cagar budaya dan peninggalan sejarah di Indonesia maka sudah saatnya kita semua untuk menempatkan penerapan kegiatan penataan dan pelestarian pusaka sebagai strategi utama pengembangan kota. Sehingga, masing-masing Kota yang berkembang memiliki “Identitas Kota".
"Harapan kami dalam Rakornas JKPI VII ini dapat melahirkan sebuah pemikiran bersama untuk mewujudkan Kota Pusaka Indonesia Menuju Kota Pusaka Dunia yang dituangkan dalam Deklarasi Karangasem," ucapnya.
Untuk itu dalam kesempatan itu, Bupati Mas Sumatri selaku Ketua Presidium Kota Pusaka Indonesia mengajak Seluruh Anggota JKPI dan memohon pada Dirjen untuk dapat bersama memperjuangkan agar salah satu Kota Pusaka Indonesia dapat diakui dan menjadi Warisan Dunia.
Baca juga: Mendikbud buka Festival JKPI di Karangasem-Bali
Baca juga: Siak belajar jadi tuan rumah Festival Pusaka Nusantara 2020 dari Bali
Hari Kebangkitan Nasional
Sementara itu, dalam upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-111 bertempat di Lapangan Tanah Aron, Karangasem, Senin (24/6), Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri menyerukan "Bangkit Untuk Bersatu" sebagai tema acara itu.
Selaku inspektur upacara bendera yang dihadiri anggota Forkopimda serta pejabat dan jajaran OPD di lingkungan Pemkab Karangasem tersebut, Bupati Karangasem, IGA Mas Sumatri, yang membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menekankan, semangat gotong-royong yang harus ditanamkan seluruh lapisan masyarakat.
"Bangsa ini adalah bangsa yang besar, yang telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad, maka dari itu gotong-royong adalah kunci untuk kita agar tetap bersatu," ujarnya.
Ketika diminta merumuskan dasar Negara Indonesia dalam pidato di hadapan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Bung Karno, menawarkan Pancasila yang berintikan lima asas.
Namun Bapak Proklamator Republik Indonesia tersebut juga memberikan pandangan bahwa jika nilai-nilai Pancasila tersebut diperas ke dalam tiga sila, bahkan satu "sila" tunggal, maka yang menjadi intinya inti, "core of the core", adalah gotong-royong.
Bupati Mas Sumatri juga menambahkan bukan hanya di tanah Jawa, semangat persatuan dan gotong-royong telah mengakar dan menyebar di seluruh Nusantara, yang dibuktikan dengan berbagai kearifan dalam mengutamakan persatuan yang terdapat di seluruh suku, adat, dan budaya di Indonesia.
"Meski kita gali dari kearifan nenek-moyang kita yang telah dipupuk selama berabad-abad, namun sejatinya jiwa gotong-royong bukanlah semangat yang sudah renta,Sampai kapan pun semangat ini akan senantiasa relevan," tegas Bupati Mas Sumatri.
Sebagaimana diserukan oleh Presiden Joko Widodo pada pidato di depan sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2018 lalu, dari tanah Minang kita diimbau dengan petuah ‘Barek diwarisi pepatah Sunda yang berbunyi 'Sacangreud pageuh, sagolek pangkek’.
Dari Bumi Anging Mamiri, kita bersama-sama belajar ‘Reso temma-ngingi, nama-Iomo, naIe-tei, pammase dewata’. Dari Bumi Gora, kita diminta: ‘Bareng bejukung, bareng bebose’. Dari Banua Banjar kita bersama-sama menjunjung ‘Waja sampai kaputing'. Semua menganjurkan bekerja secara gotong royong.
Dalam akhir sambutan bupati wanita pertama di Karangasem itu mengajak masyarakat semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global. "Mari Indonesia Bangkit! Indonesia Bersatu !," serunya.
Setelah Upacara Bendera usai, Bupati Mas Sumatri beserta jajarannya melakukan tabur bunga ke Tugu Pahlawan, dimana tujuan dari ziarahnya adalah mendoakan para pendahulu dan pahlawan, yang telah berjuang untuk Nusa dan Bangsa. (*)
Baca juga: Bupati Karangasem Mas Sumatri serukan "Bangkit Untuk Bersatu"
Baca juga: Pemkab Karangasem ucapkan Selamat Idul Fitri 1440 H
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019