Amlapura (Antara Bali) - Petani di Kabupaten Karangasem, Bali timur mengeluhkan harga pupuk urea subsidi dari pemerintah, karena harganya masih melambung tinggi.
"Harga pupuk subsidi saat ini Rp 86 ribu dengan berat 50 kilogram, harga pasarannya Rp 90 ribu lebih," kata I Wayan Bikin, salah seorang petani asal Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa.
Ia mengatakan, harga subsidi pupuk jenis urea itu dirasa masih mahal, dan sangat memberatkan petani. Untuk sekali panen untuk lahan tanaman padi seluas 35 are hanya memperoleh hasil bersih Rp 350.000.
Luas sawah itu membutuhkan pupuk 50 kilogram, itu artinya jika hasil panen selama tiga bulan mendapatkan hasil cuma Rp 200.000 lebih.
"Kami makan apa, segala kebutuhan saat ini sangat mahal," jelas pria beranak dua itu.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Harga pupuk subsidi saat ini Rp 86 ribu dengan berat 50 kilogram, harga pasarannya Rp 90 ribu lebih," kata I Wayan Bikin, salah seorang petani asal Desa Pesaban, Kecamatan Rendang, Karangasem, Selasa.
Ia mengatakan, harga subsidi pupuk jenis urea itu dirasa masih mahal, dan sangat memberatkan petani. Untuk sekali panen untuk lahan tanaman padi seluas 35 are hanya memperoleh hasil bersih Rp 350.000.
Luas sawah itu membutuhkan pupuk 50 kilogram, itu artinya jika hasil panen selama tiga bulan mendapatkan hasil cuma Rp 200.000 lebih.
"Kami makan apa, segala kebutuhan saat ini sangat mahal," jelas pria beranak dua itu.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011