Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat di provinsi ini untuk tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa pascaledakan bom bunuh diri di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin (3/6) malam.
"Masyarakat diimbau tetap beraktivitas seperti biasa, biarkan aparat kepolisian bekerja melakukan penanganan, mudah-mudahan segera diungkap motif dan identitas pelakunya," kata Ganjar saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Selasa dini hari.
Kendati demikian, masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan ke pemerintah maupun TNI-Polri jika mengetahui atau melihat hal-hal yang mencurigakan sehingga bisa secepatnya ditindaklanjuti.
Selain itu, Ganjar juga meminta kepada semua pihak agar tidak menyebarluaskan rekaman visual foto maupun video terkait dengan ledakan bom bunuh diri di Kartasura.
"Barangkali lebih baik kalau tidak di-'share' dulu agar masyarakat tidak mendapat gambar-gambar atau visual yang mengerikan," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan jajaran TNI-Polri di Jateng mempersiapkan diri menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat yang salah satunya berupa ancaman terorisme.
"Pak Kapolri saat Apel Siaga Operasi Ketupat sudah menyampaikan hal ini selalu diwaspadai termasuk gangguan terorisme, jadi saya kira secara mekanis, baik TNI maupun Polri sudah siapkan langkah-langkah penanganan karena ada oknum-oknum yang coba mengganggu ketenteraman serta kenyamanan yang ada di Jateng," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Masyarakat diimbau tetap beraktivitas seperti biasa, biarkan aparat kepolisian bekerja melakukan penanganan, mudah-mudahan segera diungkap motif dan identitas pelakunya," kata Ganjar saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Selasa dini hari.
Kendati demikian, masyarakat juga diimbau meningkatkan kewaspadaan dan melaporkan ke pemerintah maupun TNI-Polri jika mengetahui atau melihat hal-hal yang mencurigakan sehingga bisa secepatnya ditindaklanjuti.
Selain itu, Ganjar juga meminta kepada semua pihak agar tidak menyebarluaskan rekaman visual foto maupun video terkait dengan ledakan bom bunuh diri di Kartasura.
"Barangkali lebih baik kalau tidak di-'share' dulu agar masyarakat tidak mendapat gambar-gambar atau visual yang mengerikan," ujarnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa pihaknya bersama dengan jajaran TNI-Polri di Jateng mempersiapkan diri menghadapi gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat yang salah satunya berupa ancaman terorisme.
"Pak Kapolri saat Apel Siaga Operasi Ketupat sudah menyampaikan hal ini selalu diwaspadai termasuk gangguan terorisme, jadi saya kira secara mekanis, baik TNI maupun Polri sudah siapkan langkah-langkah penanganan karena ada oknum-oknum yang coba mengganggu ketenteraman serta kenyamanan yang ada di Jateng," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019