PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region V memprediksi konsumsi bahan bakar minyak di Bali meningkat 2-4 persen selama Lebaran 2019 dibandingkan kondisi normal.
"Akan terjadi penaikan sebesar 2-4 persen pada H-3 Lebaran, atau lebih kecil dibandingkan di wilayah Jawa dengan besaran 7-10 persen. Hal ini karena Bali bukan tujuan mudik, tetapi daerah wisata pada objek wisata seperti Bedugul, Kintamani, dan Kuta," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Rustam Aji saat dihubungi dari Denpasar, Jumat.
Rustam mengemukakan, rata-rata konsumsi normal produk gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax series) sebesar 2.075 kiloliter per hari, sedangkan untuk gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) rata-rata konsumsi normal 525 kiloliter per hari.
Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 2019, Pertamina MOR V juga telah menyiapkan strategi penyaluran yang optimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat atas BBM dan elpiji.
"Pertamina membentuk tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2019 yang bertugas sejak tanggal H-15 (21 Mei) kemarin, hingga H+15 Lebaran," ucapnya.
Tim Satgas ini berperan khusus dalam memantau dan mengoordinasikan penyaluran BBM dan elpiji mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan, sehingga ketersediaan BBM dan elpiji di masyarakat dapat terus terpenuhi.
"Walaupun pada liburan ada kenaikan, namun selama masa satgas secara total relatif stabil," ujar Rustam.
Kebutuhan BBM di Pulau Dewata dilayani 191 SPBU yang disuplai dari dua terminal BBM, yaitu Sanggaran dan Manggis.
"Pertamina mengoptimalkan stok dan distribusi dari kedua terminal BBM tersebut. Pertamina juga menyiagakan 82 mobil tangki dengan total kapasitas 1.520 kiloliter dan 223 awak mobil tangki yang bersiaga untuk memastikan BBM dapat sampai kepada pelanggan," katanya.
Sedangkan untuk konsumsi elpiji di Bali, diprediksi akan ada peningkatan untuk elpiji 3 kg dari rata-rata konsumsi harian sebesar 630 metrik ton per hari.
Pertamina telah meningkatkan ketersediaan stok elpiji yang normalnya selama 3-4 hari, menjadi 4-7 hari dengan menambah stok di Depo Manggis-Karangasem dan Depo Sanggaran-Denpasar.
Pertamina juga berkoordinasi dengan lembaga penyalur elpiji, untuk mengaktifkan agen dan pangkalan siaga, yang tetap buka melayani di hari libur.
Di Bali, jumlah agen siaga mencapai 22 agen untuk elpiji 3 kg, dan pangkalan siaga elpiji 3 kg mencapai 108 pangkalan, termasuk SPBU yang menyediakan elpiji 3 kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Akan terjadi penaikan sebesar 2-4 persen pada H-3 Lebaran, atau lebih kecil dibandingkan di wilayah Jawa dengan besaran 7-10 persen. Hal ini karena Bali bukan tujuan mudik, tetapi daerah wisata pada objek wisata seperti Bedugul, Kintamani, dan Kuta," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Rustam Aji saat dihubungi dari Denpasar, Jumat.
Rustam mengemukakan, rata-rata konsumsi normal produk gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax series) sebesar 2.075 kiloliter per hari, sedangkan untuk gasoil (Solar, Dexlite, Pertamina Dex) rata-rata konsumsi normal 525 kiloliter per hari.
Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 2019, Pertamina MOR V juga telah menyiapkan strategi penyaluran yang optimal guna memenuhi kebutuhan masyarakat atas BBM dan elpiji.
"Pertamina membentuk tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2019 yang bertugas sejak tanggal H-15 (21 Mei) kemarin, hingga H+15 Lebaran," ucapnya.
Tim Satgas ini berperan khusus dalam memantau dan mengoordinasikan penyaluran BBM dan elpiji mulai dari penguatan stok, kelancaran distribusi di jalan raya hingga pemantauan kondisi di lapangan, sehingga ketersediaan BBM dan elpiji di masyarakat dapat terus terpenuhi.
"Walaupun pada liburan ada kenaikan, namun selama masa satgas secara total relatif stabil," ujar Rustam.
Kebutuhan BBM di Pulau Dewata dilayani 191 SPBU yang disuplai dari dua terminal BBM, yaitu Sanggaran dan Manggis.
"Pertamina mengoptimalkan stok dan distribusi dari kedua terminal BBM tersebut. Pertamina juga menyiagakan 82 mobil tangki dengan total kapasitas 1.520 kiloliter dan 223 awak mobil tangki yang bersiaga untuk memastikan BBM dapat sampai kepada pelanggan," katanya.
Sedangkan untuk konsumsi elpiji di Bali, diprediksi akan ada peningkatan untuk elpiji 3 kg dari rata-rata konsumsi harian sebesar 630 metrik ton per hari.
Pertamina telah meningkatkan ketersediaan stok elpiji yang normalnya selama 3-4 hari, menjadi 4-7 hari dengan menambah stok di Depo Manggis-Karangasem dan Depo Sanggaran-Denpasar.
Pertamina juga berkoordinasi dengan lembaga penyalur elpiji, untuk mengaktifkan agen dan pangkalan siaga, yang tetap buka melayani di hari libur.
Di Bali, jumlah agen siaga mencapai 22 agen untuk elpiji 3 kg, dan pangkalan siaga elpiji 3 kg mencapai 108 pangkalan, termasuk SPBU yang menyediakan elpiji 3 kg.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019