Untuk melestarikan populasi ikan di Danau Batur, Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli menabur lagi sebanyak 230.000 benih ikan di Demaga Kedisan, Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani Bangli, Jumat.

“Tujuan dilaksanakan penaburan kembali (restocking) hari ini adalah untuk mengembalikan ekosistem Danau Batur, khususnya populasi ikan akibat eksploitasi yang berlebihan, selain dampak dari siklus fenomena semburan belerang yang rutin terjadi setiap tahun,” kata Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli Wayan Sukartana.

Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles, Forkompinda Bangli dan pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Bangli.

Penaburan 230 ribu benih ikan jenis nila kali ini merupakan penebaran kedua yang dilaksanakan sepanjang tahun 2019, dengan total benih yang disebar mencapai 233.000 ekor.

“Sebelumnya kami juga melakukan penebaran 3.000 benih ikan dengan jenis yang sama di Tukad Sangsang, dengan menggandeng himpunan Kristiani di Kabupaten Bangli,” ujar dia.

Benih ikan yang ditebar hari ini, lanjut Sukartana, merupakan hasil prodiksi benih Unit Pelayanan Terpadu Daerah (UPDT) Balai Benih Ikan (BBI) Sidembunut, milik Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Bangli. Dimana induk yang dikembangkan adalah jenis induk nila nirmala yang didatangkan dari Sukabumi.

Terkait dengan isu pencemaran Danau Batur, ia mengaku sedang melaksanakan kajian bekerjasama dengan Fakultas Perikanan Universitas Udayana (Unud) terkait dengan tata letak dan zonasi serta pengembangan KJA yang ramah lingkungan.

Khusus untuk KJA ramah lingkungan, jelas dia, KJA ini akan dirancang seindah mungkin, dengan penempatan tanamanan disekeliling KJA, serta dilengkapi dengan jaring ganda, sehingga bisa menampung sisa pakan dan kotoran ikan agar tidak langsung jatuh di danau. Ia menargetkan KJA ramah lingkungan ini akan mulai dilaunching pada tahun 2020 mendatang.

“KJA akan dimodifikasi seindah mungkin. Ada tanaman di atas KJA sehingga bisa mempercantik pemandangan danau batur dan jaring ganda yang berfungsi sebagai penyangga kotoran dan sisa pakan ikan. Kita yakin dengan konsep KJA yang ramah lingkungan dan tata letak zonasi, pencemaran Danau Batur akibat aktifitas KJA bisa diminimalisir,” terang dia.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019