Gerakan Semesta Berencana "Bali Resik Sampah Plastik" Provinsi Bali dipusatkan di Halaman Pasar Desa Pancasari, Kabupaten Buleleng, Minggu.

Kegiatan itu diawali dengan apel yang dipimpin Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Bali Dewa Made Indra dengan didampingi Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wabup Nyoman Sutjidra.

"Gerakan 'Bali Resik Sampah Plastik' merupakan suatu kegiatan atau gerakan yang digagas oleh Gubernur Balu Wayan Koster dan bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang menjaga kebersihan dan juga penanganan sampah plastik," kata Dewa Made Indra setelah memimpin apel.

Ia menjelaskan esensi gerakan itu tentang upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan keberadaan sampah plastik melalui gerakan nyata berupa pembersihan tempat dari sampah di seluruh kabupaten/kota di Bali.

"Membangun kesadaran masyarakat tidak hanya dengan imbauan-imbauan dan aturan-aturan saja, melainkan juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dan ikut serta dalam kegiatan pembersihan. Tidak hanya pembersihan pada hari ini saja, tapi harus berkelanjutan," katanya.

Dewa Indra mengatakan target capaian dalam kegiatan itu pengurangan sampah plastik secara signifikan. Setelah terbitnya Pergub Nomor 97 Tahun 2018, Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Bali sudah melakukan survei terhadap persentase penurunan sampah plastik setiap bulan.

"Pada Bulan Februari sampai April 2019 tercatat penurunan sampah plastik secara signifikan. Ini akan kita teruskan agar kita tahu betul apakah pergub efektif atau tidak," katanya.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan hal yang penting ke depannya tentang upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyelesaian permasalahan sampah dan pentingnya menjaga kebersihan Bali.

"Dengan menyadari itu, Bali akan menjadi daerah yang bersih. Sebenarnya kesadaran itu yang menjadi penting nantinya," katanya.

Kabupaten Buleleng memiliki wilayah cukup luas dengan topografi serta geografis yang khas, menyebabkan permasalahan sampah maupun kebersihan menjadi tidak sederhana, karen abukan hanya sampah plastik, melainkan juga sampah yang lain, seperti limbah pohon di hulu yang akan merusak lingkungan.

Oleh karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Buleleng melakukan berbagai hal untuk mencegah kerusakan tersebut terjadi.

"Saya sudah sampaikan kepada LH jika sudah masuk Bulan Oktober untuk melakukan bersih-bersih sungai," katanya.
 

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019