Salah satu produk unggulan Indonesia, buah naga, sedang dipersiapkan memasuki pasar di Tiongkok setelah empat produk hortikultura lainnya yakni lengkeng, pisang, salak dan manggis sukses diekspor ke negara tersebut.
"Setelah persiapan dan negosiasi dagang yang cukup panjang, akhirnya buah naga bersiap masuk pasar Tiongkok," kata Kepala Bidang Tumbuhan Non Benih, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati, Badan Karantina Pertanian, Turhadi Noerachman, melalui keterangan tertulisnya dari Beijing yang diterima di Jakarta, Senin.
Guna merealisasikan ekspor buah naga Indonesia ke Tiongkok, pemerintah Indonesia segera mempersiapkan pemenuhan persyaratan ekspor sesuai dengan protokol yang sudah ditandatangani.
Seluruh pihak baik petani sampai eksporter harus menyiapkan buah yang berasal dari kebun registrasi yang menerapkan budidaya yang baik (Good Agriculture Practices), proses penanganan buah pasca panen di rumah kemas registrasi (registered packing house) dan penanganan sertifikasi fitosanitari.
"Akses pasar telah terbuka, saatnya kita bergerak cepat agar petani buah naga kita bisa mendapatkan nilai tambah," kata Turhadi.
Ada pun akses pasar ini terbuka setelah Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri the General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC), Ni Yuefeng, menandatangani Protokol Ekspor buah Manggis dan Protokol Ekspor Buah Naga.
Penandatangan kedua protokol tersebut berlangsung di kantor GACC Beijing pada 25 April 2017 di sela-sela kunjungan kerja Menlu bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla saat menghadiri the 2nd Belt and Road Forum for International Cooperation yang berlangsung pada 24-27 April 2019.
Menurut Turhadi, Menteri Luar Negeri Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadal Pemerintah Tiongkok atas kerja sama perdagangan selama ini, khususnya untuk komoditas pertanian.
Dengan adanya penandatangan protokol ekspor, diharapkan meningkatkan ekspor buah manggis Indonesia yang selama ini sudah berlangsung sangat baik dan akan segera diikuti dengan ekspor buah naga.
Pemerintah Indonesia juga mengharapkan protokol serupa dapat segera diwujudkan, khususnya protokol ekspor buah nanas segar. Permintaan ini disambut baik oleh Menteri GACC dan akan memprioritaskan tahapan penyusunan Protokol Ekspor Nanas Segar Indonesia dalam waktu dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Setelah persiapan dan negosiasi dagang yang cukup panjang, akhirnya buah naga bersiap masuk pasar Tiongkok," kata Kepala Bidang Tumbuhan Non Benih, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati, Badan Karantina Pertanian, Turhadi Noerachman, melalui keterangan tertulisnya dari Beijing yang diterima di Jakarta, Senin.
Guna merealisasikan ekspor buah naga Indonesia ke Tiongkok, pemerintah Indonesia segera mempersiapkan pemenuhan persyaratan ekspor sesuai dengan protokol yang sudah ditandatangani.
Seluruh pihak baik petani sampai eksporter harus menyiapkan buah yang berasal dari kebun registrasi yang menerapkan budidaya yang baik (Good Agriculture Practices), proses penanganan buah pasca panen di rumah kemas registrasi (registered packing house) dan penanganan sertifikasi fitosanitari.
"Akses pasar telah terbuka, saatnya kita bergerak cepat agar petani buah naga kita bisa mendapatkan nilai tambah," kata Turhadi.
Ada pun akses pasar ini terbuka setelah Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi dan Menteri the General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC), Ni Yuefeng, menandatangani Protokol Ekspor buah Manggis dan Protokol Ekspor Buah Naga.
Penandatangan kedua protokol tersebut berlangsung di kantor GACC Beijing pada 25 April 2017 di sela-sela kunjungan kerja Menlu bersama Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla saat menghadiri the 2nd Belt and Road Forum for International Cooperation yang berlangsung pada 24-27 April 2019.
Menurut Turhadi, Menteri Luar Negeri Indonesia menyampaikan apresiasinya terhadal Pemerintah Tiongkok atas kerja sama perdagangan selama ini, khususnya untuk komoditas pertanian.
Dengan adanya penandatangan protokol ekspor, diharapkan meningkatkan ekspor buah manggis Indonesia yang selama ini sudah berlangsung sangat baik dan akan segera diikuti dengan ekspor buah naga.
Pemerintah Indonesia juga mengharapkan protokol serupa dapat segera diwujudkan, khususnya protokol ekspor buah nanas segar. Permintaan ini disambut baik oleh Menteri GACC dan akan memprioritaskan tahapan penyusunan Protokol Ekspor Nanas Segar Indonesia dalam waktu dekat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019