Sejumlah wisatawan mancanegara belajar mengenakan kebaya dan sanggul saat peringatan Hari Kartini yang diselenggarakan oleh hotel The Jayakarta, Legian, Badung, Bali.
"Ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Terima kasih kepada pihak hotel yang telah menyelenggarakan kegiatan ini," ujar wisatawan asal Jerman, Hoft Ingo, Minggu.
Ia mengatakan, meskipun membutuhkan waktu cukup lama untuk mengenakan kebaya dan sanggul, dirinya sangat senang bisa mengenakan tradisional tersebut untuk pertama kalinya.
"Ini adalah budaya Indonesia, saya sangat mencintainya. Memang sedikit sulit memakainya, tapi tidak masalah karena tadi suamiku juga membantu mengenakan busana ini," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas hotel terlebih dahulu memberikan contoh cara mengenakan kebaya dan memasang sanggul di kepala para wisatawan.
Kemudian para wisatawan mancanegara dari berbagai negara itu dipersilahkan mengenakan kebaya dan sanggul dengan dibantu oleh keluarganya.
Setelah selesai mengenakan busana kebaya dan sanggul, mereka dipersilahkan memperagakan busana tersebut dan mendapatkan penjelasan tentang sejarah perjuangan RA Kartini.
Wisatawan asal Australia, Elys Bishop mengatakan, kebaya merupakan busana tradisional yang sangat menarik dikenakan.
"Busana tradisional ini sangat cantik apabila dikenakan. Namun untuk pemasangan sanggul memang lebih sulit dan harus lebih memperhatikan detail-detail cara pemasangannya," katanya.
Sementara itu, General Manager The Jakayakarta Bali Agus Tabah menjelaskan, peringatan Hari Kartini yang melibatkan wisatawan mancanegara itu digelar untuk lebih mengenalkan budaya dan sejarah Indonesia, khususnya perjuangan RA Kartini kepada wisatawan mancanegara yang merupakan tamu hotel.
"Kami ingin menunjukkan kepada tamu bahwa kami memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Dengan kegiatan sederhana ini, paling tidak itu bisa membuat budaya Indonesia bisa lebih dikenal oleh tamu-tamu kami dari mancanegara," katanya
Selain menggelar kegiatan tersebut, untuk memperingati Hari Kartini, seluruh karyawati di hotel yang sekitar 90 persen tamunya berasal dari Australia itu juga mengenakan busana tradisional kebaya.
"Kami melihat semangat perjuangan perempuan dari sosok RA Kartini. Pemakaian busana kebaya ini adalah salah satu cara karyawati kami untuk meneruskan semangat perjuangan itu," ujar Agus Tabah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Terima kasih kepada pihak hotel yang telah menyelenggarakan kegiatan ini," ujar wisatawan asal Jerman, Hoft Ingo, Minggu.
Ia mengatakan, meskipun membutuhkan waktu cukup lama untuk mengenakan kebaya dan sanggul, dirinya sangat senang bisa mengenakan tradisional tersebut untuk pertama kalinya.
"Ini adalah budaya Indonesia, saya sangat mencintainya. Memang sedikit sulit memakainya, tapi tidak masalah karena tadi suamiku juga membantu mengenakan busana ini," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas hotel terlebih dahulu memberikan contoh cara mengenakan kebaya dan memasang sanggul di kepala para wisatawan.
Kemudian para wisatawan mancanegara dari berbagai negara itu dipersilahkan mengenakan kebaya dan sanggul dengan dibantu oleh keluarganya.
Setelah selesai mengenakan busana kebaya dan sanggul, mereka dipersilahkan memperagakan busana tersebut dan mendapatkan penjelasan tentang sejarah perjuangan RA Kartini.
Wisatawan asal Australia, Elys Bishop mengatakan, kebaya merupakan busana tradisional yang sangat menarik dikenakan.
"Busana tradisional ini sangat cantik apabila dikenakan. Namun untuk pemasangan sanggul memang lebih sulit dan harus lebih memperhatikan detail-detail cara pemasangannya," katanya.
Sementara itu, General Manager The Jakayakarta Bali Agus Tabah menjelaskan, peringatan Hari Kartini yang melibatkan wisatawan mancanegara itu digelar untuk lebih mengenalkan budaya dan sejarah Indonesia, khususnya perjuangan RA Kartini kepada wisatawan mancanegara yang merupakan tamu hotel.
"Kami ingin menunjukkan kepada tamu bahwa kami memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Dengan kegiatan sederhana ini, paling tidak itu bisa membuat budaya Indonesia bisa lebih dikenal oleh tamu-tamu kami dari mancanegara," katanya
Selain menggelar kegiatan tersebut, untuk memperingati Hari Kartini, seluruh karyawati di hotel yang sekitar 90 persen tamunya berasal dari Australia itu juga mengenakan busana tradisional kebaya.
"Kami melihat semangat perjuangan perempuan dari sosok RA Kartini. Pemakaian busana kebaya ini adalah salah satu cara karyawati kami untuk meneruskan semangat perjuangan itu," ujar Agus Tabah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019